Merahputih.com - Satgas COVID-19 mewanti-wanti adanya gelombang COVID-19 kedua pasca terjadinya mudik Lebaran Idul Fitri 1442 H. Larangan mudik yang hanya berlaku pada 6-17 Mei 2021 membuat banyak warga akan memanfaatkan momen saat ini untuk mudik.
"Ini juga kita ingatkan bahwa sebagian besar warga karena peniadaan mudik telah berakhir, dilanjutkan dengan pengetatan sampai tanggal 24," ujar Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo dalam jumpa pers di RSD COVID-19 Wisma Atlet, Jakarta Utara, Kamis (20/5).
Baca Juga:
Pangdam Pastikan Wisma Atlet Siapkan Ribuan Kamar untuk Pasien OTG di Jakarta
Doni meminta agar seluruh daerah mengantisipasi lonjakan mobilitas warga dalam jumlah besar. Dia khawatir dengan keterbatasan rumah sakit dan dokter di beberapa daerah. "Termasuk khususnya di daerah yang masih memiliki keterbatasan rumah sakit dan dokter," katanya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tingkat keterisian pasien di RSD Wisma Atlet saat ini menurun signifikan. Jokowi menyebut keberhasilan itu berkat kerja sama Gubernur DKI Anies Baswedan, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman, hingga Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
"Sama seperti saat dulu Wisma Atlet. Karena saya setiap malam telepon, yang namanya Wisma Atlet di Jakarta, pernah sampai lebih dari 90 persen, 92 persen, tapi tadi pagi saya telepon, berapa Wisma Atlet saya telepon 15 persen. Coba dari 92 bisa turun ke 15 persen," jelas Jokowi.
Baca Juga:
Antrean Ambulans di RS Darurat Wisma Atlet karena Mengantar Pasien OTG
Perihal penurunan tingkat keterisian pasien di Wisma Atlet ini disampaikan Jokowi untuk mengingatkan bed occupancy ratio (BOR) di Riau yang masih tinggi.
Jokowi memerintahkan penanganan pasien COVID-19 lebih ditingkatkan. "Bed occupancy ratio. Artinya apa, yang masuk rumah sakit itu disegerakan untuk sembuh, supaya bed-nya kosong. Supaya keterisian rumah sakit itu bisa kosong, sembuhkan secepat-cepatnya," ujar Jokowi. (Knu)