Saran Rizal Rami Tekan COVID-19: Sulap Gedung Dewan Jadi Ruang Pasien

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 09 Juli 2021
Saran Rizal Rami Tekan COVID-19: Sulap Gedung Dewan Jadi Ruang Pasien
Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Rizal Ramli di Kampus IAIN Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (7/11). (MP/Ismail)

Merahputih.com - Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli mempunyai empat solusi untuk menekan laju COVID-19 yang kini makin meningkat.

Pertama, Pemerintah bisa mengambil langkah lebih tegas yakni lockdown selama satu bulan. Sepanjang masa pemberlakuan lockdown, pemerintah harus menjamin makanan dan obat-obatan bagi rakyat.

“Itu yang terjadi di negara-negara lain yang berhasil mengendalikan COVID-19,” tutur Rizal Ramli, Jumat (9/7).

Baca Juga

Siap Awasi Pendaftaran Cakada, Bawaslu Harap Bisa Koordinasi dengan KPU

Kedua, pemerintah juga perlu meningkatkan vaksinasi sebanyak tiga kali dari yang saat ini telah dilakukan.

Ketiga, lanjut Rizal Rami, adalah mengalihfungsikan gedung DPR dan DPRD sebagai tempat perawatan warga yang terinfeksi COVID-19, mengingat ruang perawatan di semua rumah sakit sangat terbatas. Kalaupun menggunakan hotel untuk isolasi mandiri pasien, biayanya juga sangat mahal.

“Daripada gedung dipakai anggota Dewan yang suka tidur dan menjadi 'yes-man', lebih baik digunakan untuk ruang perawatan pasien COVID-19. Kalau anggota dewan ingin rapat, kan bisa menggunakan aplikasi teleconfrence, seperti zoom atau google meet,” tutur Rizal Ramli.

Dan terakhir, kepemimpinan tegas dan terarah menjadi salah satu faktor penting dalam perang melawan COVID-19. Dia membandingkan situasi Amerika Serikat di era Donald Trump dan di era Joe Biden saat ini.

“Ketika Trump berkuasa kasus COVID-19 sangat memprihatinkan. Tetapi setelah Biden berkuasa, dalam waktu lima bulan AS bisa menang melawan COVID-19. Kualitas pemimpin memang menentukan,” pungkas Rizal Ramli.

Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Rizal Ramli di Kampus IAIN Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (7/11). (MP/Ismail)
Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Rizal Ramli di Kampus IAIN Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (7/11). (MP/Ismail)

Selain solusi menekan angka COVID-19, Rizal juga menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hanyalah sebuah ilusi yang sulit dipercara. Menurut Rizal, selama ini forecasting yang disampaikan Sri Mulyani sering meleset.

Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini akan mencapai angka 4,5 persen. Angka itu merupakan proyeksi pertumbuhan yang moderat. Sementara, bila keadaan memburuk, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua akan mencapai 3,7 persen.

“Diramalkan sampai 4,5 persen. Kalau ngibul jangan keterlaluanlah. Paling tumbuh 3 persen. Dan pertumbuhan 3 persen itu tidak cukup, karena pengangguran akan lebih banyak. Kita harus tumbuh 7 persen supaya tenaga kerja baru mendapat pekerjaan,” ujar mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu.

Mantan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid itu menyayangkan strategi pemerintah yang tidak jelas. Misalnya, selalu mengubah istilah, sementara kalangan rakyat bawah tidak merasakan perubahan yang berarti. UMKM yang kerap disebut sebagai salah satu bantalan perekonomian nasional pada kenyataannya juga sulit bergerak.

Baca Juga

KPU Diminta Hentikan Proses Pendaftaran Cakada yang Langgar Protokol Kesehatan

Riza Ramli memprediksi, perekonomian Indonesia sepanjang 2021 itu akan seperti kurva W, yang bila dideskripsikan, setelah anjlok akan mengalami kenaikan sedikit, lalu anjlok lagi dan bisa jadi lebih dalam.

Presiden Joko Widodo memaparkan pemerintah tetap meyakini ekonomi Indonesia akan berbalik pulih. Pada kuartal II 2021 Presiden Jokowi meyakini pertumbuhan ekonomi domestik dapat mencapai 7 persen dibanding kuartal I 2021 yang terjerembab di minus 0,74 persen. (Ayu)

#Rizal Ramli #COVID-19 #Kasus Covid #Rumah Sakit Darurat COVID-19
Bagikan
Bagikan