MerahPutih.com - Warga kawasan lereng gunung di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, santai masih melakukan aktivitas bertani seperti biasa, meski Gunung Merapi mengeluarkan erupsi setinggi 2 kilometer pagi tadi sekitar pukul 05.16 WIB.
"Warga usai kejadian itu, tenang-tenang saja. Mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasa pergi ke sekolah atau bekerja ke ladang," kata Kepala Desa Jrakah Selo Tumar, saat dikonfirmasi, Kamis (13/2).
Baca Juga
Bahkan, Desa Jrakah yang jaraknya sekitar 5 kilometer ke arah puncak tidak terjadi hujan abu. Warga tidak ada yang menggunakan masker. Namun, Tumar tetap mengimbau warganya yang mayoritas bekerja sebagai petani saat mengerjakan ladangnya tetap menjaga kewaspadaan, dengan sekali-kali melihat ke puncak.
Samsuri (48) warga di Desa Lencoh Kecamatan Selo Boyolali menjelaskan Gunung Merapi mengeluarkan suara letusan sekitar pukul 05.16 WIB, dan menghembuskan asap tebal membumbung tinggi.

Namun, kata Samsuri kejadian tersebut belum berdampak kepada warga di lereng Merapi khsususnya di Kecamatan Selo. Warga tetap pergi ke ladang masing-masing yang sekarang ditanami sayur-sayuran.
Baca Juga
Wisata Lereng Merapi Paling Diminati Para Wisatawan Selama Lebaran
Menurut dia, saat ini wilayah Selo tidak terjadi hujan abu karena arah angin ke barat, sehingga warga aktivitas seperti biasa tidak mengenakan masker.
"Warga tentunya tetap waspada dengan status Merapi sekarang. Namun, peristiwa Kamis pagi memang hanya sedikit mengagetkan warga sekitar," kata pria yang juga anggota SAR Desa Lencoh itu.
Sebelumnya dilaporkan Antara, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan Jateng - Yogyakarta pada Kamis pagi mengalami erupsi dengan tinggi 2.000 meter dari puncak
Dari akun twitter BPPTKG di Yogyakarta menyebutkan awan panas letusan Gunung Merapi yang terekam di seismograf pada pukul 15.16 WIB memiliki durasi 150 detik dengan amplitudo 75 mm. (*)
Baca Juga