MerahPutih.com - Pameran Fish VS Plastik yang digelar aktivis lingkungan, Ecoton, di Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur diyakini akan memberikan edukasi tentang bahaya penggunaan plastik sekali pakai.
Koordinator Kampanye Tolak Plastik dari Ecoton, Firly U Jannah, mengatakan, sedikitnya ada 10 ribu sampah plastik yang dipamerkan dalam bentuk miniatur gunung, kubus raksasa dan sebagainya. Bahkan, ada 3 ribu sampah botol plastik yang dipajang membentuk gua.
Baca Juga:
Robi Navicula Gaungkan Pentingnya Pengelolaan Sampah Plastik
"Semua sampah-sampah ini dipungut selama dua minggu dari sepanjang sungai Brantas yang mengalir mulai dari Kabupaten Jombang, Mojokerto, Sidorarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik Jawa Timur," ujar Firly kepada Merah-putih.com, Kamis, (23/9).
Menurutnya, ada 5 boot yang dipamerkan dengan mengekspos sachet, botol air minum sekali pakai, tas kresek, sampah impor dan sedotan.
"Intinya dalam dalam pameran ini adalah menolak keberadaan sampah plastik sekali pakai," sambungnya.
Dijelaskannya, praktisnya sachet sebagai wadah kopi atau minuman ringan meninggalkan kisah panjang kerusakan lingkungan. Sachet adalah jenis sampah residu yang tidak bisa didaur ulang, umumnya sisa sachet akan dibuang atau berakhir di lautan. Sachet adalah bungkus plastik multilayer atau disusun dari berbagai jenis plastik dan alumunium.
"Nah, sampah plastik yang mengapung di sungai Brantas, 42 persen adalah sampah popok, dan 21 persen adalah sampah sachet," sambungnya.
Masih kata Firly, sampah sachet yang terbuang di lautan akan terfragmentasi/terpecah-pecah menjadi mikroplastik yang dikonsumsi oleh biota air, ikan salah satunya.
Ecoton menemukan 72 persen ikan di sungai Brantas terkontaminasi mikroplastik, 14 spesies ikan di selat Madura makan plastik, kerang, kupang, udang dan teripang.

"Dengan demikian, sepertinya semua sampah yang kita buang akan kembali ke meja makan kita. Solusinya, konsumen harus mau diet plastik sekali pakai seperti kresek, botol plastik air minum kemasan, sedotan, styrofoam, popok dan sachet," ungkap Firly.
Sementara Abidin, salah satu pengunjung pameran mengaku terkejut dengan temuan sampah yang begitu banyak.
"Ini bagus untuk edukasi. Kita baru tahu, kalau sampah sampah seperti ini begitu bahaya, ada yang dikonsumsi oleh ikan, dan ikan dikonsumsi oleh manusia," tutur Abidin. (Budi Lentera/ Jawa Timur)
Baca Juga:
Jagoan Ubah Sampah Plastik Jadi Karya Bernilai Ekonomi