FACEBOOK dilaporkan telah memecat 52 orang karyawannya. Hal itu dilakukan lantaran puluhan karyawan tersebut didapati menyalahgunakan akses ke data pengguna Facebook.
Para oknum karyawan Facebook itu, menggunakan akses yang dimiliki untuk mengumpulkan data pengguna lewat sistem internal Facebook. Menurut laporan dari Telegraph, mereka bisa melihat lokasi pengguna, pesan pribadi, foto yang dihapus, dan data lainnya.
Baca Juga:

Pada laporan itu dijelaskan, seorang karyawan engineer Facebook sedang berlibur bersama seorang perempuan di Eropa. Saat keduanya bertengkar perempuan itu ingin waktu sendirian, karyawan tersebut menggunakan data facebook, dan melacak kekasihnya di hotel dan mengkonfrontasi.
Sementara pada kasus lain, seorang karyawan dikabarkan menggunakan data Facebook, untuk mengetahui seorang perempuan yang disukainya secara teratur mengunjungi Dolores Park di San Fransisco. Lalu karyawan itu menggunakan informasi untuk pergi kesana dan menemukan perempuan itu bersam teman-temannya.
Kebanyakan karyawan yang menyalahgunakan informasi pribadi, merupakan karyawan laki-laki, yang mencari perempuan yang mereka suka, namun tak menemuinya secara langsung.
Seperti yang dilansir dari fox news, pemecatan itu terjadi pada 2014 dan 2015 lalu. Kepala Petugas Keamanan Facebook kala itu, Alex Stamos, dilaporkan sudah memperingati ada ratusan karyawan lainnya, yang mungkin sudah lolos dari pengawasan tanpa digetahui.
Terkait hal itu, Mark Zuckerberg sangat kecewa. Dia lantas bertanya mengata tidak ada orang lain di perusahaan yang berpikir untuk memperketat akses para karyawan pada data pengguna.
Baca Juga:
Menurut laporan tersebut, Mark Zuckerberg sudah merancang sistem akses data perusahaan, dan menolak untuk mengubahnya seiring dengan pertumbuhan perusahaan.
"Dalam perjalanan sejarah Facebook ada jalan yang bisa kami ambil, keputusan yang bisa kami buat, yang akan membatasi, atau bahkan mengurangi, data pengguna yang kami kumpulkan," ujar seorang karyawan lama Facebook, seperti yang dikutip dari Fox News.

Pada sebuah pernyataan, juru bicara Facebook menegaskan, bahwa perusahaan tidak memberikan toleransi penyalahgunaan, dan sudah memecat seluruh karyawan yang didapati menyalahgunakan akses data.
"Sejak 2015, kami terus memperkuat pelatihan karyawan, deteksi penyalahgunaan, dan protokol pencegahan," ujar Juru Bicara Facebook.
Juru Bicara Facebook tersebut juga menjelaskan, bahwa pihaknya terus mengurangi kebutuhan para engineer untuk mengakses sejumlah jenis data ketika mereka bekerja untuk membangun dan mendukung Facebook. (Ryn)
Baca Juga: