Hari Bawa Bekal Nasional

Salah Penyajian Bekal Sebabkan Kanker, Berikut Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Membawa Bekal

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Jumat, 12 April 2019
Salah Penyajian Bekal Sebabkan Kanker, Berikut Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Membawa Bekal
Anak mengonsumsi bekal (Sumber: St Ives Shopping Village)

BAWA bekal kini menjadi pilihan banyak orang. Mulai dari anak sekolah hingga para pekerja kantoran memilih untuk membawa bekal. Berbagai alasan melatarbelakangi seseorang untuk membawa bekal. Misalnya, ingin berhemat, lebih higienis, atau memerhatikan gizi dari makanan yang dikonsumsi. Namun, mengemas bekal untuk dibawa ke kantor atau sekolah tak bisa sembarangan loh. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya manfaat bekal benar-benar efektif. Berikut hal yang harus diperhatikan saat membawa bekal.

1. Kandungan Nutrisi

Bento box
Makanan kompleks (Sumber: Cuddles and Crumbs)

Bagi sebagian orang, isi kotak bekal mereka cukup hanya dengan nasi dan satu jenis lauk pauk. Padahal, nasi dan lauk saja tak cukup. Dalam kotak bekal, Pakar Gizi Klinis, dr. Inge Permadhi, M.S, SpGK merekomendasikan makanan yang kompleks untuk disantap. Artinya, makanan tersebut harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Karbohidrat bisa didapatkan dari nasi, mie, atau bihun. Sementara pilihan proteinnya bisa nabati atau hewani. "Sebaiknya jenis protein yang dikonsumsi adalah protein hewani agar kebutuhan tubuh akan lemak juga terpenuhi. Kotak makan yang kita bawa juga wajib menyertakan sayur mayur dan buah.

2. Penyajian Makanan

Kotak Makan
Bekal menggemaskan untuk si kecil (Sumber: Three Hugger)

Meskipun terlihat sepele, penampilan bekal rupanya harus diperhatikan loh. Penampilan bekal yang cantik dapat menggugah selera. Penyajian makanan yang lucu utamanya untuk anak-anak. Menurut dr. Inge, anak akan menghabiskan makanannya jika penampilan bekalnya terlihat menarik. "Anak-anak biasanya suka membandingkan bekal yang ia bawa dengan milik temannya. Kalau miliknya terlihat lebih menarik mereka lebih semangat dalam melahap bekalnya," tutur dr. Inge. Anak-anak biasanya susah makan sayur. Tanpa segan dr. Inge membeberkan satu trik yang harus dilakukan orang tua agar anak mau menghabiskan sayuran di kotak bekalnya. "Sayur dimasak bersamaan dengan lauknya. Misalnya, mencampur daging dengan sayur bayam atau sayur kering dengan telur orak arik. Jika demikian, mau tak mau anak akan melahap semua bekal yang dibawa tanpa terkecuali," jelasnya.

3. Kotak Makanan Yang Digunakan

Kotak makan
Kotak makan yang baik yakni model rantang dan berlabel BPA Free (Sumber: How we Montessori)

Ada begitu banyak kotak makan dengan bentuk yang cantik dan menggemaskan. Namun, kita tetap harus cermat dalam memilih kotak makan yang baik untuk bekal makan siang. Kotak makan atau botol yang kita bawa harus berlabel BPA free. Dr. Inge menjelaskan, bahwa kotak makan yang buruk bisa melarutkan zat plastik pada makanan atau minuman. Ketika zat plastik tersebut masuk dalam tubuh, tubuh akan mengenalinya sebagai benda asing.

Salah satu reaksi yang ditimbulkan ketika ada benda asing masuk dalam tubuh adalah inflamasi. "Inflamasi tersebut bisa menimbulkan radikal bebas yang berpengaruh bagi DNA tubuh. Jika dibiarkan terus menerus akan menimbulkan kanker," paparnya. Selain itu pilihlah kotak makanan yang tahan panas agar makanan selalu dalam keadaan hangat saat di makan.

Menurut dr. Inge, bentuk kotak makan bersekat-sekat atau rantang adalah pilihan baik karena memudahkan kita dalam memakannya atau membuat makanan tetap dalam keadaan baik.(avia)

#BPA Free #Hari Bawa Bekal #Manfaat Vitamin
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan