Saksi Ungkap CCTV di Rumah Dinas Ferdy Sambo Tak Bisa Diakses Suasana Rumah Dinas Ferdy Sambo. (Foto: MP/Joseph Kanugrahan)

MerahPutih.com- Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang lanjutan perintangan penyidikan kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat.

Kali ini, giliran terdakwa AKP Irfan Widyanto yang disidang, Rabu (26/10). Salah satu saksi yang dihadirkan adalah anggota Dirtipidsiber Mabes Polri, Aditya Cahya.

Baca Juga:

Jaksa Tolak Usulan Sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Digabung

Ia ditanya soal CCTV di rumah Ferdy Sambo yang diduga diambil para pelaku perintangan penyidikan.

Aditya yang juga anggota Tim Khusus kasus Yosua ini menjelaskan tentang temuan tak adanya isi DVR CCTV di Puslabfor Polri terkait CCTV di rumah dinas Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

"Kami memeriksa CCTV di mana kami terima informasi CCTV yang diperiksa Puslabfor Bareskrim kosong. Jadi, data tak ada dan tak bisa diakses," ujar Aditya, Rabu (26/10).

Atas dasar itu, dia melakukan komunikasi ke Marjuki yang merupakan petugas keamanan Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dari pengakuan Aditya, Marjuki memberikan informasi CCTV yang ada di Pos Satpam itu dusnya masih ada.

Sehingga Aditya lantas mengonfirmasinya ke anggota Puslabfor, Kompol Heri. Hal ini untuk mencocokkan barang bukti.

"Dari situ kita bisa identifikasi yang diserahkan ke Puslabfor dan di pos satpam sama. Karena awalnya semuanya bilang tidak tahu," tuturnya.

Dia menerangkan, informasi tentang tak adanya DVR CCTV itu berasal dari Kompol Heri. Alhasil, dia melaporkan temuan tersebut ke pimpinannya hingga akhirnya pimpinannya itu berkonsolidasi dan melakukan gelar perkara kecil.

Dia menambahkan, ada tiga DVR CCTV yang diperiksa Puslabfor Polri. Hanya saja, DVR tersebut tak ada isinya alias kosong rekamannya. CCTV dimaksud dua dari pos satpam dan satu dari mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit.

"Saat saya lakukan penyelidikan, itu Pak Afung (pemilik usaha CCTV) atas perintah AKP Irfan. Kami dari Dirtipidsiber difokuskan ke CCTV," katanya.

Baca Juga:

Ferdy Sambo Memelas saat Eksepsinya Ditolak Hakim

Sementara itu, alasan dari Irfan mengganti DVR CCTV diungkapkan Satpam Komplek Duren Tiga bernama Abdul Zapar. Menurut Abdul, Irfan mengatakan alasan untuk mengganti DVR CCTV itu supaya kualitas gambar bisa lebih bagus.

"Dia menjelaskan untuk memperbagus kualitas gambar, kalau menurut saya tidak apa-apa kalau bagus tapi pergantian itu harus melapor dulu ke RT," kata Abdul.

Abdul sempat menyatakan akan melaporkan kepada Ketua RT lebih dulu, karena hal itu sudah menjadi ketentuan. Tapi Irfan melarang Abdul untuk hal itu. Karena alasannya untuk memperbaiki kualitas gambar saja.

Irfan Widyanto memliki peran penting dalam penghalangan penyidikan atau obstruction of justice dalam kasus kematian Brigadir Yosua.

Irfan berperan untuk mengganti DVR CCTV di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan atau lokasi penembakan.

Sebelumnya, Irfan mendapatkan perintah dari Ari Cahya Nugraha. Namun, ketika itu Ari sedang berada di Bali. Kemudian setelah itu, Irfan mendapatkan perintah dari Ari Cahya untuk bertemu dengan Agus Nurpatria mantan Kaden A Biro Paminal Divisi Propam Polri.

Hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti perintah yang diberikan oleh Hendra Kurniawan dari Ferdy Sambo. Irfan diminta menelusuri kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. Saat itu ditemukan ada sekitar 20 CCTV. Hal tersebut lalu dilaporkan Agus ke Hendra Kurniawan.

Irfan diperintahkan untuk mengambil tiga DVR CCTV itu. Kemudian, Irfan lalu meminta tolong seseorang bernama Afung untuk mengganti DVR dari CCTV itu. (Knu)

Baca Juga:

Kepastian Lanjut Tidaknya Persidangan Ferdy Sambo Cs Ditentukan Pagi Ini

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
[HOAKS atau FAKTA]:  Burung Garuda Terlihat di Gunung Penanggungan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Burung Garuda Terlihat di Gunung Penanggungan

Video tersebut disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa burung dalam video tersebut adalah burung garuda yang terlihat di daerah hutan Gunung Penanggungan, Jawa Timur.

Jokowi Dijadwalkan Bertemu Presiden Xi Jinping pada Selasa Sore
Indonesia
Jokowi Dijadwalkan Bertemu Presiden Xi Jinping pada Selasa Sore

Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok dan telah tiba di Beijing pada Senin (25/7) malam.

Mendagri Lantik Lima Penjabat Gubernur Hari Ini
Indonesia
Mendagri Lantik Lima Penjabat Gubernur Hari Ini

Lima penjabat gubernur bakal dilantik Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Larangan Pakaian Bekas Impor, Adian Kritik Mendag dan Menkop UKM
Indonesia
Larangan Pakaian Bekas Impor, Adian Kritik Mendag dan Menkop UKM

Mendag Zulkifli Hasan atau Zulhas dan Menkop UKM Teten Masduki melarang impor pakaian bekas menuai kritik.

Bawaslu Gunakan Sistem Aplikasi untuk Rekrut Calon Anggota Pengawas di Daerah
Indonesia
Bawaslu Gunakan Sistem Aplikasi untuk Rekrut Calon Anggota Pengawas di Daerah

Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda meminta pembuatan sistem aplikasi rekrutmen tersebut dipercepat guna memudahkan kerja Biro SDM Bawaslu dalam rekrutmen calon anggota Bawaslu di tiap jenjang.

Ganjar Penuhi Panggilan PDIP soal Siap Nyapres
Indonesia
Ganjar Penuhi Panggilan PDIP soal Siap Nyapres

Pemanggilan Ganjar ke Kantor DPP PDI Perjuangan itu tertuang dalam surat bernomor 4545/IN/DPP/X/2022 tertanggal 21 Oktober 2022 perihal untuk klarifikasi.

DPR Targetkan Pengesahan RKUHP Awal Juli 2022
Indonesia
DPR Targetkan Pengesahan RKUHP Awal Juli 2022

Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto menyatakan pihaknya menargetkan RKUHP bisa disahkan pada masa sidang V tahun persidangam 2021-2022 ini, dimana penutupannya akan digelar pada 7 Juli mendatang.

Menkumham: Pancasila Harus Jadi Pedoman, Fondasi, dan Perekat
Indonesia
Menkumham: Pancasila Harus Jadi Pedoman, Fondasi, dan Perekat

Yasonna mengatakan bahwa Pancasila adalah pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi perekat keberagaman Indonesia.

Inggris Latih Tentara Ukraina dalam Perang Melawan Rusia
Dunia
Inggris Latih Tentara Ukraina dalam Perang Melawan Rusia

Sejumlah kecil tentara Ukraina sedang dilatih di Inggris untuk pertama kalinya sejak pasukan Rusia mulai melancarkan invasi.

Industri Otomotif Indonesia Tumbuh 10,95 Persen pada 2022
Indonesia
Industri Otomotif Indonesia Tumbuh 10,95 Persen pada 2022

Industri alat angkutan atau otomotif telah mencatatkan diri sebagai salah satu industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.