PEREMPUAN bisa mengetahui pria lajang hanya dengan mencium aromanya. Mengutip Unilad, Kamis (29/12), menurut para ilmuwan seorang pria lajang ternyata mengeluarkan bau yang berbeda dan lebih kuat daripada pria yang sudah memiliki pasangan.
Para peneliti terrsebut baru saja melakukan sebuah percobaan, menerbitkan temuan mereka dalam sebuah jurnal berjudul Frontiers in Psychology. Sebelumnya testosteron diyakini sebagai faktor kuat dalam jumlah bau badan laki-laki.
Bahkan tingkat hormon testosterone pada laki-laki lajang lebih tinggi, karena persaingan untuk mendapatkan pasangan yang mereka hadapi. Sementara, mereka yang sedang menjalin hubungan cenderung memiliki testosteron yang lebih rendah untuk mempertahankan ikatandengan pasangan mereka.
Baca juga:
Lajang, Tahun Baru saatnya Praktikkan Teknik Kencan Anti-Ghosting

Para ilmuwan telah mengujinya dengan memberikan kaus putih biasa kepada 91 pria, yang terdiri dari 46 pria lajang dan 45 pria berpasangan, untuk dikenakan selama menjalani aktivitas harian mereka.
Peneliti juga meminta para pria tersebut untuk melakukan sedikit olahraga ringan, tidak hanya karena itu hal yang baik, tetapi juga untuk membuat mereka sedikit berkeringat. Peneliti ingin memastikan bahwa sejumlah cairan keringat terserap ke bagian ketiak kaus.
Setelah itu, kaus tersebut diberikan kepada 82 perempuan untuk diendus, dengan masing-masing mencium aroma enam pria. Sebelum para perempuan membuat keputusan, mereka diberikan foto pria yang mengenakan kaus tersebut.
Peneliti menuliskan, bahwa konsisten dengan hipotesis, body odors atau bau tubuh (BO) pria lajang dinilai berbau lebih kuat daripada BO pria berpasangan. Mereka juga menemukan bahwa wajah pria lajang dinilai lebih maskulin daripada wajah pria yang berpasangan, tetapi (pandangan maskulin tersebut) hanya (terjadi) di antara perempuan yang berpasangan.
Baca juga:

Mungkin bau badan dapat membantu perempuan menuju pasangan yang lebih cocok, meskipun peneliti menegaskan bahwa BO yang kuat tidak akan membantu pria menemukan cinta.
"Dari perspektif evolusi, mungkin menguntungkan bagi perempuan untuk dapat mendeteksi bau tubuh yang pria yang memiliki pasangan dan pada akhirnya menghindari mendekati laki-laki yang memiliki pasangan (terutama yang telah memiliki anak) karena sumber daya (seperti uang, waktu, dll) yang relatif lebih sedikit yang dapat mereka (pria berpasangan) berikan," jelas peneliti.
Mungkin juga ada alasan lain untuk itu, peneliti juga menemukan bahwa pria lajang kurang higienis dibandingkan pria yang sedang menjalin hubungan. (kna)
Baca juga: