MerahPutih.com - Politisi Amerika Serikat, Joe Biden akhirnya sah menjadi Presiden AS ke-46, setelah bersumpah di Capitol Hill, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (20/1)
"Saya Joseph Robinette Biden Jr, berjanji bersungguh sungguh-sungguh akan dengan setia menjalankan tugas sebagai Presiden Amerika Serikat dan dengan segenap kemampuan akan merawat, melindungi, dan mempertahankan Konstitusi Amerika Serikat," ucap Biden
Baca Juga
4 Tahun Menderita di Tangan Trump, Uni Eropa Lega Joe Biden Masuk Gedung Putih
Kandidat dari Partai Demokrat, melawan Presiden Donald Trump dalam pemilu pada 3 November 2020, menang telak secara suara nasional maupun suara elektroral, dengan kemenangan 306 suara elektoral melibas Trump yang hanya meraih 232 suara elektoral.
Saat bertarung dengan Trump, pencalonan Biden ini adalah pertarungan untuk ketiganya untuk melenggang ke Gedung Putih, tetapi untuk pertama kalinya berdiri sebagai calon dari partainya.
Biden yang kali ini didampingi Kamala Harris, perempuan Afrika-Amerika dan orang Amerika keturunan Asia pertama yang menjadi calon wakil presiden akan menorehkan sejarah sebagai Presiden dengan usia tertua dan perempuan pertama menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat.
Harris menorehkan sejarah, ia adalah perempuan keempat yang berada di bursa pencalonan nasional partai besar dan menjadi perempuan Afrika-Amerika pertama dan Asia-Amerika pertama.
Tiga perempuan yang sebelumnya termasuk dalam partai politik nasional AS - dua calon wakil presiden dan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton pada 2016 - semuanya kalah. Harris menjadi pejabat perempuan AS pertama yang menduduki jabatan paling tinggi dalam sejarah 244 tahun negara itu.
Pengambilan sumpah Presiden Biden, berbeda dengan tahun sebelumnya. Selain karena pandemi COVID-19, juga di tengah penjagaan ketat aparat Kemanan Amerikan Serikat (AS).
Pengamanan ini untuk mengawasi setiap tindakan dan berjaga terhadap setiap serangan setelah pada tiga minggu lalu, gedung Senat dan Kongres AS diserang para pendukung Trump.
Di Washington, 25 ribu anggota Garda Nasional yang ditugaskan telah dikerahkan dan sebelum mendapatkan penugasan keamanan, Garda Nasional diperiksa secara ketat oleh Biro Penyelidik Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI).
Selain itu, tidak adanya penyambutan dari presiden sebelumnya, Donald Trump pada Joe Biden di Gedung Putih. Trump lebih memilih keluar dari Gedung Putih sebelum Biden datang dan terbang ke kediamannya di Florida, AS, untuk melakukan pesta perpisahan secara pribadi.
Dalam pidato perpisahan sebelum Biden disumpah, Trump tidak mengakui kekalahannya atau bahkan mengucapkan selamat untuk penggantinya.
"Minggu ini, kami meresmikan pemerintahan baru dan berdoa untuk keberhasilannya dalam menjaga keamanan dan kemakmuran Amerika. Kami menyampaikan harapan terbaik kami, dan kami juga ingin mereka beruntung," ujar Trump dalam pidatonya yang lebih menggemborkan pencapaianya selama 4 tahun. (*)
Baca Juga
Jelang Inaugurasi Biden, Simpatisan Donald Trump di Jepang Berunjuk Rasa