Relasi

Saatnya Bebas dari Main Hati Hubungan Toxic

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 04 Februari 2023
Saatnya Bebas dari Main Hati Hubungan Toxic
Sulit untuk kelura dari Toxic relationship_Unsplash_henripham

TOXIC relationship adalah hubungan yang secara konsisten menguras tenaga dan menyusahkan. Pasangan dalam toxic relationship tidak saling mendukung, sering menunjukkan daya saing dan rasa tidak hormat, dan mencoba untuk merusak satu sama lain. Jika kamu menemukan perilaku seperti itu pada hubunganmu, mungkin sudah waktunya untuk membuat rencana untuk pergi.

Dari tampak luarnya, mungkin hubungan toxic mudah dikenali. Tetapi, hal-hal bisa menjadi rumit ketika toxic relationship terkait dengan hubungan romantis. Jika ini masalahnya, dan kamu mungkin merasa main hati dalam hubungan toxic, mungkin sudah waktunya untuk membuat beberapa perubahan kearah yang lebih sehat, mengingat hubungan ini dapat merusak kesehatan mental kamu.

Baca Juga:

5 Starter Pack Ngabers Patah Hati

"Selain dapat menurunkan harga diri, kondisi ini (toxic relationship) bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan, stres, depresi. Ditambah lagi, beban mental ini bukannya tidak mungkin menyebabkan gangguan kesehatan fisik, misalnya gangguan psikosomatik," demikian penjelasan dalam artikel Toxic Relationship: Arti, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya di Alodokter yang ditinjau oleh dr. Meva Nareza.

Namun, untuk meninggalkan hubungan 'beracun' ini bisa sangat sulit, banyak emosi dan waktu yang sudah terbuang untuk mencoba membuat hubungan tersebut berhasil. Meninggalkan hubungan seperti itu bisa terasa seperti kegagalan internal, atau menyerah pada sesuatu yang telah kamu investasikan. Meskipun ada cara untuk mengubah hubungan toxic, penting untuk mengakui bahwa tidak semua toxic relationship dapat diselamatkan.

Penting untuk mengenali semua keuntungan dari mengakhiri toxic relationship, dan berfokus pada peluang baru untuk menemukan hubungan yang akan memuaskanmu. Berikut, mungkin beberapa langkah yang bisa membantu kamu untuk meninggalkan toxic relationship yang dilansir choosingtherapy.com.

1. Tetap tegas dengan keputusan untuk pergi

Perilaku toxic pasangan kamu akan memanipulasi prinsip kamu untuk mengakhiri hubungan. Ketika kamu memutuskan untuk pergi, kemungkinan dia akan meminta belas kasihan agar kamu kembali kepadanya. Alhasil, kamu akan merasa bersalah karena telah meninggalkannya.

Jangan heran ketika setelah putus hubungan dengan kamu, ia akan memakai seribu alasan agar hubungan kamu dan dia bisa berlanjut. Dia bisa saja mengatakan "please aku mau balikan, aku demam nih tanpa kamu." Jika ini masalahnya, kamu harus sering mengingatkan diri sendiri bahwa itu bukan salah kamu, dan boleh jadi pada kenyataannya dia memang tidak demam.

Intinya dia memang syok berat karena pada akhirnya kamu berani mengambil keputusan untuk meninggalkannya. Padahal jika kamu kembali bersama, peluangnya untuk kembali ke perilaku beracun sangat tinggi. Menyudahi hubungan beracun membutuhkan ketegasan, maka jangan goyang ya!

Tegas dengan kepurusan yang sudah diambil. (Foto: Unsplash/kellysikkema)

2. Fokus mencintai diri sendiri

Butuh waktu untuk menyembuhkan luka, berikan diri kamu kesempatan untuk membuktikan bahwa kamu layak dicintai dan berada dalam hubungan yang sehat. Ingatlah untuk mencintai diri sendiri bahkan di hari-hari yang sulit dan paling menantang, yakni saat proses move on.

Cintai diri kamu dengan kembali ke hobi yang dulu kamu nikmati. Pergi ke tempat yang kamu suka sendirian, karena kamu tidak membutuhkan pasangan untuk membuat kamu merasa istimewa.

Baca Juga:

Menghargai Waktu di '12 Cerita Glen Anggara'

3. Putuskan kontak

Akan sangat penting bagi kamu untuk memutuskan kontak dengan mantan kamu setelah hubungan berakhir. Tetap berhubungan dengan mantan kamu merupakan cikal bakal membuka pintu untuk kembali bersama.

Orang toxic dapat memanipulasi secara emosional dan dapat menggunakan pemerasan emosional untuk memikat kamu kembali. Ketika kamu memutuskan untuk meninggalkan pasangan kamu, akhiri segala bentuk komunikasi dengan mereka kecuali kamu memiliki anak dan perlu menjadi orang tua bersama. Jika ini masalahnya, cukup berkomunikasi tentang anak-anak.

Mencintai diri sendiri salah satu tips keluar dari toxic relationship_Unsplash_giuliabertelli

4. Bangun support system

Perasaan yang kamu alami setelah toxic breakup mirip dengan perpisahan yang dialami pada hubungan sehat. Kamu akan merasa sedih, berkonflik, mabuk cinta, lega, depresi, dan banyak lagi. Meninggalkan hubungan toxic bahkan lebih menantang jika kamu bergantung secara finansial pada mantanmu, tetapi jangan putus asa.

Daripada berfokus pada mengapa ini akan sulit, fokuslah untuk membangun sistem pendukung yang kamu perlukan ketika memutuskan untuk pergi. Penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga dan teman selama masa-masa sulit dapat mengurangi tekanan psikologis. Memiliki sistem pendukung untuk bersandar akan membuat transisi lebih mudah.

5. Cari bantuan profesional dari terapis

Tergantung pada tingkat keseriusannya, meninggalkan hubungan toxic dapat membutuhkan bantuan dalam membuat perencanaannya. Percaya pada teman dan keluarga atau menemukan terapis untuk diajak bicara juga dapat membantu. Seorang terapis yang baik dapat membangun kembali rasa harga diri kamu. (ahs)

Baca Juga:

Tidak Mau Main Hati? Pakai Cara Klasik ini untuk Menolak Cintanya

#Februari Main Hati #Relasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan