Saat Jokowi Panggil Xi Jinping Kakak Besar

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 November 2022
 Saat Jokowi Panggil Xi Jinping Kakak Besar
Presiden Joko WIdodo (kanan) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kiri). (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Usai penutupan KTT G20, Presiden Joko Widodo bersama Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pertemuan bilateral di Bali, Rabu (17/11).

Xi menyaksikan sejumlah penandatanganan naskah kerja sama kedua negara, yang didahului menyaksikan uji coba operasional kereta cepat Jakarta-Bandung secara virtual.

Baca Juga:

PM Trudeau Puji Indonesia dalam Kepemimpinan G20

Presiden Xi menyebut, hasil kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok selama ini merupakan pencapaian nyata yang memberikan dampak positif bagi kedua negara, regional, maupun global.

Menurut Presiden Xi, hal tersebut dapat menjadi teladan bagi sesama negara berkembang untuk bersama-sama menjalin kerja sama yang saling menguntungkan.

"Saya bersedia melakukan komunikasi strategis secara mendalam dengan Bapak Presiden untuk bersama-sama mendiskusikan bagaimana mengembangkan hubungan bilateral ke depan dan merancang cetak biru pembangunan komunitas senasib sepenanggungan China-Indonesia," katanya.

Presiden Xi menyampaikan, kunjungan pertamanya ke Indonesia usai kembali terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai menunjukkan bukti adanya hubungan penting antara China dan Indonesia dalam kebijakan luar negeri kedua negara.

Selain itu, Presiden Jokowi juga merupakan pemimpin negara sahabat pertama yang diterima China sejak pandemi COVID-19.

Presiden Jokowi dalam sambutannya mengucapkan selamat datang di Bali kepada Presiden Xi Jinping dan menyapa Xi Jinping dengan sebutan kakak besar.

Jokowi juga menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Jinping sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis China.

Pada pertemuan itu, keduanya menyaksikan penandatanganan naskah kerja sama kedua negara. Naskah kerja sama yang ditandatangani antara lain:

  1. Rencana Kerja Sama Promosi Bersama dalam Kerangka Kerja Poros Maritim Dunia dan Belt and Road Initiative.
  2. Nota Kesepahaman tentang Pembangunan Bersama Pusat Konservasi/Riset/ dan Inovasi Tanaman Obat Indonesia-China.
  3. Nota Kesepahaman tentang Pelatihan Kejuruan dalam Sektor Industri.
  4. Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Digital.
  5. Persetujuan Perluasan dan Pendalaman Kerja Sama Bilateral Ekonomi dan Perdagangan Lebih Lanjut.

Presiden Joko WIdodo (kanan) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kiri). (Foto: Antara)

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan melaporkan progress pembangunan kereta api cepat saat ini sudah mencapai 80,40 persen.

Dirinya dan pihak National Development and Reform Commission (NDRC) terus berkoordinasi dengan baik untuk memastikan penyelesaian proyek pada pertengahan tahun depan.

Luhut menyampaikan, proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung telah menjadi batu loncatan untuk proyek-proyek kerja sama Indonesia dan Tiongkok seperti sejumlah kawasan industri di Indonesia dan beberapa proyek kerja sama lain yang akan berdampak sangat signifikan terhadap pembangunan di Indonesia.

"Kami mengharapkan Presiden Xi Jinping bisa menghadiri peresmian operasional kereta api cepat Jakarta-Bandung pada pertengahan tahun depan bersama dengan Presiden Joko Widodo," kata Luhut. (*)

Baca Juga:

KTT G20 Hasilkan Kesepakatan Dana Pandemi Sebesar Rp 23,4 Triliun

#G20 #KTT G20
Bagikan
Bagikan