Saat Jokowi Cerita Tahan Harga BBM Agar Beda Dengan Singapura dan Amerika

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Minggu, 12 Juni 2022
Saat Jokowi Cerita Tahan Harga BBM Agar Beda Dengan Singapura dan Amerika
SPBU Pertamina. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Tujuh Relawan Jokowi dalam pemenangan Pilpres lalu, di antaranya Posraya Indonesia, Gerakan Rakyat Nusantara, Laskar Cahaya Timur Indonesia, Relawan Sepeda, Garamiro, Kerja Cerdas Ikhlas, dan Timbul Sehati Indonesia, menggelar silaturahmi dengan Presiden Jokowi di Gedung E-Convention Ancol, Jakarta, Sabtu (11/6).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir dalam silaturahmi tersebut, memaparkan sejumlah permasalahan yang dihadapi pemerintahanya dan memaksaknya mengencangkan APBN.

Baca Juga:

Harga Minyak Melonjak, Ketahanan Pasokan BBM Bersubsidi Pertalite Kisaran 17 Hari

Langkah mengencangkan APBN ini, kata Jokowi, ingi menjaga stabilitas harga di dalam negeri.

"COVID dua tahun ini menghapuskan anggaran kita, hampir Rp 1.400 triliun ilang, negara lain juga sama menganggarkan duit yang gede sekali, ilang," kata Jokowi, Sabtu (11/6).

Ia memaparkan, ketika situasi pandemi COVID-19 relatif mereda upaya pemerintah memulihkan ekonomi dihadapkan pada badai kedua dengan terjadinya invasi militer Rusia ke Ukraina, yang praktis menciptakan ketidakpastian berikutnya.

"Dua hal tersebut, telah menimbulkan lonjakan harga yang harus dikendalikan dengan susah payah oleh pemerintahannya," katanya.

Jokowi mencontohkan, bagaimana pemerintah menjaga harga BBM jenis Pertalite masih di angka Rp 7.650 per liter dan Pertamax Rp 12.500 per liter dan membandingkan dengan harga BBM di Amerika Serikat yang sudah mencapai Rp 19.400 per liter dan Singapura yang menjual seharga Rp 33.000 per liter.

"Bayangkan kalau Pertalite jadi Rp 33.000. Pasti demo semuanya bener gak? Oleh sebab itu dengan sekuat tenaga kita pertahankan harga ini. Tetapi ingat harga yang harus dibayar oleh APBN itu gede sekali," katanya.

Jokowi juga menyinggung harga beras di Indonesia yang rata-rata masih di kisaran Rp 10.000 per kg dan membandingkannya dengan harga di AS yang sudah mencapai Rp 52.000 per kg.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, perbandingan dengan negara lain harus dilakukan untuk mengetahui situasi yang sesungguhnya.

Tetapi Jokowi mengakui harga minyak goreng sempat melambung tinggi terpicu kenaikan harga di luar negeri.

"Tapi Alhamdulillah selama seminggu ini saya cek di pasar-pasar sudah Rp 14-16 ribu. Sebentar lagi semuanya Rp 14 ribu, yang curah ya," katanya.

Jokowi menegaskan, pemerintah harus terus mengencangkan alokasi APBN untuk memberikan subsidi harga menjaga stabilitas.

"Ini sekarang akan kita terus kencengin sampai akhir tahun, entah dengan cara apa, supaya yang tadi saya sebutkan itu tidak naik dengan subsidi," ujar Jokowi.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat, rata-rata harga minyak mentah Indonesia pada bulan Mei 2022 berdasarkan perhitungan Formula Indonesian Crude Price (ICP) sebesar USD 109,61 per barel, naik USD 7,10 per barel dari USD 102,51 per barel pada bulan April 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan, lonjakan harga minyak dunia memberikan dampak negatif terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), khususnya belanja subsidi bahan bakar minyak dan listrik. Sehingga, subsidi BBM dan kompensasi yang harus dibayarkan Rp 443,6 triliun di 2022. (Pon)

Baca Juga:

Ini Daerah Tersulit Distribusi BBM Satu Harga di Kalimantan

#Pemulihan Ekonomi #Breaking #BBM Bersubsidi #Pertalite #Pertamina #Harga BBM
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan