MerahPutih.com - Finlandia memutuskan bergabung dengan Fakta Atlentik Utara (NATO) setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 yang ditempuh Moskow untuk mencegah Ukraina bergabung dengan aliansi militer pimpinan AS itu.
Pada Selasa, Finlandia resmi menjadi anggota ke-31 NATO dan mengakhiri posisi netralnya selama puluhan tahun. Finlandia memiliki perbatasan sepanjang 1.340 kilometer dengan Rusia maka perbatasan NATO dengan Rusia bertambah menjadi hampir dua kali lipat.
Baca Juga:
Finlandia Akhiri Posisi Sebagai Negara Netral
Kremlin memperingatkan, Rusia akan mengambil tindakan balasan setelah Finlandia resmi bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
“Kremlin percaya bahwa hal ini dapat memperburuk keadaan. Perluasan NATO adalah gangguan terhadap keamanan kami, kepentingan Federasi Rusia," Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam konferensi pers.
Ia menegaskan, pihaknya akan mengambil tindakan balasan untuk memastikan keamanan taktis dan strategis Rusia. Namun, Peskov tidak menjelaskan jenis tindakan balasan yang akan diambil Rusia dalam menjawab bergabungnya Finlandia ke dalam NATO.
Dia hanya menyebut Rusia akan mengambil tindakan balasan yang "dianggap perlu". Angkatan Bersenjata Rusia akan melaporkan kegiatan apa saja yang dilakukan NATO di Finlandia.
“Kami akan mencermati apa yang terjadi di Finlandia, bagaimana blok Atlantik Utara ini mengeksploitasi wilayah di Finlandia dengan menempatkan senjata, sistem, dan infrastruktur yang mendekati perbatasan kami yang berpotensi mengancam kami. Tindakan balasan diambil tergantung kepada ini semua," katanya dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Rusia Sebut Kiriman Senjata NATO Perpanjang Penderitaan Rakyat Ukraina