Rusia Murka Diplomatnya di Balkan Dipukuli Massa Pro-Ukraina
MerahPutih - Moskow murka dengan otoritas di Estonia, Latvia, dan Lithuania terkait insiden yang menimpa seorang diplomat mereka. Akibatnya, Rusia mengeluarkan ultimatum keras terhadap tiga negara di kawasan Laut Baltik, atau Balkan itu.
"Kami memperingatkan Vilnius (Ibu Kota Lithuania), Riga (Latvia), dan Tallinn (Estonia)," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, dilansir dari kantor berita RIA, Senin (7/3).
Baca Juga:
AS dan Eropa Bahas Pelarangan Impor Minyak Rusia
Kantor Berita Rusia itu melansir diplomat mereka mengalami penyerangan di Ibu Kota Lithuania, Vilnius. Kejadian itu terjadi pada 24 Februari silam saat terjadi aksi massa mendukung Ukraina dari aksi invasi Rusia.
Kala itu, sekretaris ketiga kedutaan besar Rusia dipukuli di halaman perumahan dekat kedutaan besar Rusia. Serangan terjadi saat 10.000 orang berkumpul di depan kedubes.
Moskow menilai aksi pemukulan diplomat mereka itu sebagai bentuk tekanan massa pro-Ukraina menekan kedubes mereka di kawasan Balkan. Untuk itu, Kemenlu Rusia mendesak negara setempat untuk meningkatkan pengawasan dan perlindungan kedubes dan para diplomat mereka.
"Seorang diplomat Rusia di ibu kota Lithuania diserang dengan menggunakan kekuatan fisik, upaya yang dilakukan untuk menekan Duta Besar," tulis rilis Kemenlu Rusia.
Baca Juga:
Setelah Samsung dan Apple, Giliran Microsoft yang Hentikan Bisnis di Rusia
Rusia juga memastikan aksi kekerasan fisik terhadap diplomat mereka itu tak akan berpengaruh terhadap kebijakan terhadap Ukraina.
Sebaliknya, Moskow malah menebar ancaman kepada ketiga negara Balkan itu jika tidak mampu menjamin keselamatan diplomat Rusia di negara mereka. "Agar mereka menanggung konsekuensi psikosis anti-Rusia yang telah mereka lepaskan," tegas Kemenlu Rusia.
Lembaga penyiaran nasional Lithuania melansir pernyataan Jubir kepolisian setempat menyatakan tersangka pemukulan terhadap diplomat Rusia itu sudah ditangkap. Adapun, korban pemukulan sendiri menolak bantuan perawatan medis dari otoritas Lithuania. (*)
Baca Juga:
Perang Rusia dan Ukraina, Pemasukan dan Belanja Indonesia Bakal Terkena Imbas