MerahPutih.com - Pasukan serta sekutu-sekutu Risia diklaim telah mengambil alih kendali di wilayah Luhansk di Ukraina timur, setelah mereka merebut benteng pertahanan terakhir Ukraina, Lysychansk.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengabarkan kepada Presiden Vladimir Putin, Luhansk sudah 'dibebaskan'. Pernyataan itu muncul setelah Moskow mengatakan pasukannya sudah menguasai desa-desa di sekitar Lysychansk dan mengepung kota tersebut.
Baca Juga:
Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia Sejalan Cita-Cita UUD 1945
Menhan Shoigu mengatakan, pasukan Rusia beserta sekutu-sekutu mereka di wilayah itu sudah memegang kendali penuh kota Lysyschansk.
Gubernur Luhansk Serhiy Gaida menulis di aplikasi Telegram bahwa pasukan Rusia sedang memperkuat posisi di kawasan Lysychansk.
"Kota itu terbakar. Mereka menyerang kota itu dengan menggunakan taktik brutal," katanya.
Setelah Ukraina berjuang habis-habisan untuk menghadang Rusia merebut Ibu Kota Kiev pascapeluncuran invasi pada 24 Februari, Moskow mengalihkan perhatiannya untuk mengendalikan secara penuh provinsi Luhansk serta Donetsk di Donbas, Ukraina timur.
Kalangan separatis dukungan Moskow bertempur di kawasan itu sejak Rusia pertama kali menyerang Ukraina pada 2014. Sudah ribuan warga sipil tewas dan bangunan di kota-kota rata dengan tanah sejak Rusia mulai menyerbu pada 24 Februari.
Sementara itu, Belgorod, sebuah kota berpenduduk hampir 400.000 orang yang terletak sekitar 40 km di utara perbatasan dengan Ukraina, mengalami serangan dari militer rusia.
Gubernur Vyacheslav Gladkov mengatakan sedikitnya empat orang terluka dan dua dirawat di rumah sakit dalam insiden terbaru, termasuk seorang anak laki-laki berusia 10 tahun.
"Sedikitnya 11 apartemen dan 39 rumah rusak, termasuk di antaranya lima rumah yang hancur," tulis Gladkov dalam unggahannya di aplikasi perpesanan Telegram.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengakui bahwa pasukannya sudah ditarik dari Lysychansk di Donbas digempur oleh Rusia, namun ia bertekad merebut kembali kendali di wilayah timur itu.
Zelenskyy berharap, negara-negara Barat mengirimkan persenjataan jarak-jauh untuk membantu negaranya merebut kembali kendali wilayah yang dikuasai Rusia.
"Kalau para komandan tentara kita menarik orang-orang dari titik-titik tertentu di garis depan, tempat musuh punya keunggulan terbesar dalam hal persenjataan, dan ini juga berlaku untuk Lysychansk, artinya hanya satu," kata Zelenskyy. (*)
Baca Juga:
Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia Torehkan Sejarah dalam Menjaga Perdamaian Dunia