Rusia dan Ukraina Mulai Bicarakan Pembukaan Ekspor Gandum Ladang gandum musim dingin terlihat di luar Bashtanka, wilayah Mykolaiv, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, Ukraina, 9 Juni 2022. (ANTARA/Reuters/Edgar Su/as)

MerahPutih.com - Invasi Rusia dan blokade laut Ukraina telah menghentikan ekspor gandum Ukraina. Kondisi ini juga mendorong berbagai negara mengalami potensi krisis pangan dan inflasi tinggi.

Saat ini, puluhan kapal terdampar, dan lebih dari 20 juta ton gandum terjebak dalam silo di Odesa, Ukraina. Selain itu, Ukraina diprediksi akan kekurangan ruang penyimpanan akibat penghentian ekspor.

Baca Juga:

Langkah Airlangga Hadapi Krisis Pangan Global

Petani di kedua negara saat ini sedang memanen gandum untuk musim tanam 2022. Juli-November biasanya merupakan waktu tersibuk bagi para pedagang untuk mengirimkan hasil panen baru dari kedua negara.

Delegasi militer dari Rusia, Ukraina, dan Turki bertemu pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Istanbul pada Rabu (13/7), untuk memulai pembicaraan tentang kelanjutan ekspor gandum Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam Odesa.

Turki telah bekerja dengan PBB untuk menengahi kesepakatan setelah invasi Rusia pada 24 Februari 2022 di Ukraina. Kondisi saat ini, harga gandum, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk melonjak.

"Kami memang bekerja keras tetapi masih ada jalan yang harus ditempuh. Banyak orang membicarakannya. Kami lebih suka mencoba dan melakukannya," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Ukraina dan Rusia adalah pemasok utama gandum dunia. Rusia juga pengekspor pupuk terbesar. Selain itu, Ukraina adalah produsen minyak jagung dan bunga matahari yang signifikan.

Para diplomat mengatakan rincian rencana yang sedang dibahas mencakup kapal-kapal Ukraina yang memandu kapal pembawa gandum masuk-keluar melalui perairan pelabuhan yang dipasangi ranjau; Rusia menyetujui gencatan senjata saat pengiriman dilakukan; dan Turki, didukung oleh PBB, memeriksa kapal untuk menghilangkan kekhawatiran Rusia pada penyelundupan senjata.

Kepala Departemen Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri Rusia Pyotr Ilyichev, melaporkan, Moskow siap memfasilitasi navigasi kapal komersial asing untuk mengekspor gandum Ukraina.

Dia menambahkan, Rusia ingin mengontrol dan memeriksa kapal dari "penyelundupan senjata".

Kantor berita RIA yang mengutip sumber diplomatik lain mengatakan tuntutan Rusia mencakup penghapusan "hambatan ekspor" yang didorong oleh sanksi Barat.

"Ada kendala bagi pihak Rusia di bidang asuransi kapal, logistik, jasa transportasi dan operasional perbankan akibat sanksi yang dijatuhkan,” kata sumber tersebut," katanya dikutip Antara.

Rusia terus mengekspor gandum sejak perang dimulai, tetapi menghadapi kekurangan kapal besar karena banyak pemilik takut untuk mengirim kapalnya ke wilayah tersebut. Biaya pengangkutan dan asuransi juga meningkat tajam.

Sementara itu, Ukraina menyatakan harapannya agar ekspor gandum meningkat meski Rusia memblokade pelabuhan Laut Hitam.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, kekhawatiran keamanan, terkait dengan posisi Rusia, perlu ditangani.

"Kami berada di fase akhir dan sekarang semuanya tergantung pada Rusia. Moskow masih bisa menunda pembicaraan," katanya. (*)

Baca Juga:

Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan Nasional dan Antisipasi Krisis Pangan Global

Kanal
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Gerindra Klaim Bakal Lanjutkan IKN Jika Prabowo Terpilih Jadi Presiden
Indonesia
Gerindra Klaim Bakal Lanjutkan IKN Jika Prabowo Terpilih Jadi Presiden

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani memulai Rangkaian HUT ke-15 Partai Gerindra di Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah.

Wamenkumham Sebut Pasal Penghinaan Pemerintah tidak Bertentangan dengan UUD 45
Indonesia
Wamenkumham Sebut Pasal Penghinaan Pemerintah tidak Bertentangan dengan UUD 45

Menurutnya, pasal tersebut tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Tiga isu Prioritas DEWG Presidensi G20
Indonesia
Tiga isu Prioritas DEWG Presidensi G20

Melalui kedua pertemuan tersebut, telah dilakukan diskusi dan pertukaran informasi antar Negara Anggota G20 terkait tiga isu prioritas DEWG untuk mewujudkan percepatan transformasi digital secara global.

Jokowi Klaim Ekonomi Indonesia Kini di Atas Tiongkok dan AS
Indonesia
Jokowi Klaim Ekonomi Indonesia Kini di Atas Tiongkok dan AS

"Yang dahulunya kita kalah dengan Tiongkok, Korea, dan Jepang, sekarang ini kita lebih baik dari mereka. Lebih baik dari Tiongkok, lebih baik daripada Amerika (Serikat), lebih baik dari Uni Eropa, ini yang patut kita syukuri," kata Jokowi.

[HOAKS atau FAKTA]: Pebulu Tangkis Ginting Mundur dari Japan Open Akibat COVID-19
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pebulu Tangkis Ginting Mundur dari Japan Open Akibat COVID-19

Beredar informasi di media sosial Twitter yang menyebut bahwa pebulu tangkis Anthony Ginting mundur dari turnamen Japan Open 2022 dikarenakan COVID-19.

Disanksi Gaji Dipotong 40 Persen, Harta Lili Pintauli Naik Rp 489 Juta dalam Setahun
Indonesia
Disanksi Gaji Dipotong 40 Persen, Harta Lili Pintauli Naik Rp 489 Juta dalam Setahun

Secara total, Lili punya harta Rp 2,2 miliar atau naik sekitar Rp 489 juta jika dibanding harta tahun 2020. Pada tahun sebelumnya, Lili tercatat memiliki harta Rp 1.737.940.000 (Rp 1,7 miliar).

7 Pejabat Lolos Kompetensi Bidang Seleksi Sekda DKI
Indonesia
7 Pejabat Lolos Kompetensi Bidang Seleksi Sekda DKI

Ada tujuh pejabat dari 10 ASN Eselon 2 yang lulus Tes Kompetensi Bidang.

Survei IPO: 43 Persen Rakyat Belum Tahu Jadwal Pemilu 2024
Indonesia
Survei IPO: 43 Persen Rakyat Belum Tahu Jadwal Pemilu 2024

sebanyak 43 persen calon pemilih belum mengetahui jadwal perhelatan Pemilu dan Pilpres pada 2024.

Angka Kesembuhan Pasien Gangguan Ginjal Akut Meningkat
Indonesia
Angka Kesembuhan Pasien Gangguan Ginjal Akut Meningkat

Kementerian Kesehatan melaporkan per tanggal 31 Oktober 2022 tercatat 304 kasus GGAPA, di mana 99 pasien dinyatakan sembuh.

PKB Rayu NasDem Gabung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya
Indonesia
PKB Rayu NasDem Gabung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya

Partai NasDem menyambangi Sekretariat Bersama (Sekber) Koalisi Gerindra-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di kawasan Menteng.