MerahPutih.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (1/11) pagi, terus melemah menembus di atas angka Rp 15.600 per dolar.
Tepatnya, perdagangan rupiah pagi ini dibuka turun 45 poin atau 0,29 persen ke posisi Rp 15.643 per dolar AS. Padahal, saat penutupan perdagangan kemarin rupiah masih mampu bertahan di level Rp 15.598 per dolar.
Baca Juga:
Rupiah Gagal Menembus di Bawah Rp 15.500 per Dolar setelah 2 Hari Perkasa
Senin kemarin, rupiah ditutup melemah 44 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp 15.598 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya Rp 15.554 per dolar AS.
Meski begitu, mata uang Indonesia itu masih mampu menahan laju penurunan di bawah Rp 15.600 per dolar AS saat penutupan Senin kemarin.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan tren melemahnya rupiah dalam beberapa hari terakhir ini tidak lepas dari kebijakan pengetatan yang dilakukan bank sentral AS alias The Fed.
"Pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga setidaknya 75 basis poin oleh The Federal Reserve pada Rabu nanti," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam ulasannya di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (1/11)
Data pada akhir pekan lalu, menunjukkan belanja konsumen AS naik lebih kuat dari yang diperkirakan pada September, sementara tekanan inflasi yang mendasari terus menggelembung.
The Fed diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps) setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) minggu ini, ketika pembuat kebijakan mengumumkan keputusan mereka pada Rabu (2/11) mendatang.
"Pelaku pasar juga bertaruh bahwa tanda-tanda dari beberapa tekanan inflasi yang berkurang akan mendorong The Fed untuk melunakkan sikap hawkish-nya dalam beberapa bulan mendatang," tutup Ibrahim. (*)
Baca Juga: