MerahPutih.com - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (6/10) pagi masih dalam posisi melemah.
Rupiah terkoreksi melemah tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 15.200 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.193 per dolar AS.
Baca Juga:
Rupiah Diperdagangkan Rp 15.200 Per USD
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 19,09 poin atau 0,27 persen ke posisi 7.094,47. Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,68 poin atau 0,36 persen ke posisi 1.015,32.
Beberapa pejabat The Fed mulai memberikan masukan-masukan yang menunjukkan sikap hati-hati terkait kenaikan suku bunga yang terlalu cepat.
Naiknya tingkat suku bunga secara besar-besaran dari bank sentral AS dikhawatirkan akan menyebabkan goyahnya struktur ekonomi yang saat ini sedang tertekan oleh inflasi yang sangat tinggi.
The Fed juga diperkirakan hanya akan mencapai target suku bunga 4,6 persen pada 2023 mendatang dan mungkin akan bertahan di level tersebut.
Sedangkan rentang yang tidak terlalu besar dengan tingkat suku bunga saat ini, juga menjadi pertimbangan The Fed membatasi kenaikan suku bunga hingga akhir 2022 dan menyebabkan turunnya minat pasar terhadap dolar AS.
Sejak awal pekan lalu, rupiah terus mengalami pelemahan. Dari di bawah Rp 15.000 di bulan September lalu, Rupiah mengalami pelemahan dan sempat mencapai Rp 15.303 per Dolar di Perdagangan Senin (3/10). (Asp)
Baca Juga:
Rupiah Masih Bertengger di Atas Rp 15.000 Per USD