MerahPutih.com - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah. Rupiah melemah 28 poin atau 0,19 persen.
Nilai tukar berada di posisi Rp 14.913 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.885 per dolar AS.
Baca Juga:
Layanan Penukaran Uang Rupiah Kertas Baru Dibatasi Hanya Rp 1 Juta
Analis Samuel Sekuritas Lionel Priyadi memaparkan, keputusan investor untuk memperbanyak cash dan mengurangi kepemilikan saham dan obligasi AS memperkuat indeks dolar AS terhadap mata uang utama Asia.
Tercatat, indeks dolar AS naik 0,6 persen menjadi di 110,2 , yang turut melemahkan yen Jepang hingga 1,6 persen ke 142,8 yen per dolar AS yang merupakan rekor tertinggi.
Yuan China juga terdepresiasi secara signifikan, meskipun tidak secepat yen, menjadi 7 yuan per dolar AS dari 6,8 yuan per dolar AS pada awal Agustus.
"Melihat tren ini, kami memperkirakan rupiah akan terus terdepresiasi bulan ini dengan target harga pertama Rp 15.000 per dolar AS dan target harga kedua Rp 15.200 per dolar AS," kata Lionel.
Ia memaparkan, aksi jual di pasar AS berlanjut setelah libur Labor Day pada 5 September menyusul rilis ISM PMI sektor jasa AS yang lebih baik dari perkiraan yaitu naik tipis menjadi 56,9 pada Agustus dari 56,7 pada Juli.
"Investor di AS khawatir bahwa data ini dapat mendorong Federal Reserve (Fed) untuk menaikkan suku bunga hingga 75 bps bulan ini," ujarnya.
Selasa (6/9) lalu rupiah ditutup menguat 22 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp 14.885 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.907 per dolar AS. (*)
Baca Juga:
Penukaran 7 Pecahan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022 Lewat Aplikasi PINTAR