MELANIE Subono dikenal sebagai seorang musisi juga aktif dalam aksi sosial. Bersama dengan Rumah Harapan Melanie, musisi kelahiran Hamburg, Jerman, tersebut memberikan sebuah solusi bagi permasalahan di tengah masyarakat.
Rumah Harapan Melanie merupakan sebuah gerakan diinisiasi Melani Subono bersama timnya, sejak 14 tahun lalu. Gerakan itu bertujuan untuk membantu masyarakat golongan rentan di Indonesia.
Baca Juga:
Sudah lebih dari satu dekade Rumah Harapan Melanie membantu banyak orang, dari mulai bayi, balita, lansia, perempuan, dan berbagai kalangan lainnya.

Salah satunya, Rumah Harapan Melanie pernah memberikan bantuan berupa susu serta popok bayi untuk anak-anak ditinggal sosok ayah, dalam kejadian KRI Nanggala 402.
Selain itu, Rumah Harapan Melanie juga menyalurkan bantuan dari sejumlah donatur, untuk mendukung kebutuhan anak-anak penyintas kanker, lewat Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI).
Di lain kesempatan, Rumah Harapan Melani membantu sejumlah masyarakat benar-benar membutuhkan bantuan, seperti makanan, obat-obatan, dana untuk operasi, susu bayi, dan sebagainya.

Pada sebuah acara dengan salah satu stasiun televisi swasta, Melanie Subono sempat mengisahkan bagaimana perjalanannya dan Rumah Harapan Melanie membantu masyarakat membutuhkan selama lebih dari 14 tahun.
Dalam wawancara tersebut, Melanie menjelaskan, selama lebih dari satu dekade menjalankan gerakan Rumah Harapan Melanie, ia belum pernah merasakan dalam 1,5 tahun seluruh sektor bangkrut serentak, dan lebih banyak orang membutuhkan pertolongan.
"Gue dan tim bisa dapet ratusan pesan WhatsApp dalam waktu dua jam, saat permintaan bantuan untuk warga terdampak pandemi dibuka," jelas Melanie pada sebuah wawancara dengan Kompas TV.
Bahkan, sangking membludaknya masyarakat sangat membutuhkan pertolongan, Melanie menyebut ada sekitar 8 ribu pesan belum sempat dibalas.
Melanie menjelaskan hal itu terjadi lantaran keterbatasannya jumlah tim di Rumah Harapan Melanie dengan tiga orang menangani semuanya. Dari penerima pesan, pengumpulan donasi, hingga penyaluran bantuan.
Baca juga:
Bukalapak, Jagoan Startup Negeri Aing yang Pertama Melantai di Bursa Saham
Dalam kesempatan tersebut, Melanie juga menceritakan sebuah kasus cukup berat baginya. Saat keliling menemui penerima donasi, ia melihat panti asuhan hanya makan nasi, karena hanya mendapat donasi beras tapi untuk membeli lauknya mereka tidak punya uang.
"Dan paling menyedihkan gue melihat kasus-kasus di mana anak bayi enggak bisa ASI, enggak bisa beli susu, hanya dikasih gula atau air teh, karena orang tua kena PHK, cicilan tidak lagi terbayar dan sebagainya," tutur Melanie.

Membuat sebuah gerakan sosial bertahan selama 14 tahun tentu bukan hal mudah. Tak sedikit orang ragu kepada gerakan pengumpulan dana dan penyaluran bantuan.
Mengenai hal itu, Melanie Subono mengaku selalu menjaga kepercayaan dari para donatur. Melanie mengungkap tim Rumah Harapan Melanie sangat terbuka, dan selalu akan mengunggah bantuan-bantuan sudah disalurkan ke media sosial dan sejumlah platform.
"Karena kepercayaan orang-orang dan para donatur, Rumah Harapan Melani bisa bertahan selama 14 tahun ini," ungkapnya.
Dalam menyalurkan bantuan pada masyarakat, prioritas Rumah Harapan Melanie meliputi balita, anak-anak, dan lansia. Adapun bantuan diberikan berupa diapers, susu, obat-obatan, dan sembako.
Melanie Subono menjelaskan Rumah Harapan Melanie benar-benar membuka pintu selebar-lebarnya segala bentuk donasi, selama orang-orang di sekelilingnya sudah aman. Akhir kata Melanie tak lupa mengucapkan terimakasih bagi para donatur Rumah Harapan Melanie.
"Banyak banget yang donasi, terimakasih, tidak ada membantu kecil atau besar, yang ada hanyalah membantu. ini saatnya rakyat bantu rakyat," tutupnya. (Ryn)
Baca juga:
Dokter Lie Dharmawan Jagoan Negeri Aing, Melayani Kesehatan Sampai Pulau Terluar