MerahPutih.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meresmikan Rumah Digital untuk Disabilitas yang berlokasi di Jalan Teluk Betung, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Jumat (4/11).
Rumah Digital untuk Disabilitas merupakan wadah teman-teman disabilitas di seluruh Indonesia untuk berkarya dan mendapatkan akses informasi seperti forum digital, agenda acara, pelatihan kerja dan UMKM, hingga lowongan kerja seputar dunia disabilitas.
Baca Juga
Pj DKI 1 soal Munculnya 3 Karangan Bunga Terkait Dugaan Nepotisme di Jakpro
Heru mengatakan, kesetaraan bagi penyandang disabilitas mencakup berbagai hal, khususnya di bidang informasi digital yaitu untuk meningkatkan kemampuan literasi digital sehingga rasa keadilan pada mereka terpenuhi. Hal ini sesuai dengan visi Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi semua.
"Ini menjadi bagian dari kewajiban kita untuk mempermudah rekan-rekan disabilitas dalam berkomunikasi lebih luas lagi, dan tidak merasa sendiri, ada teman. Sehingga mereka bisa mempunyai ide dan memberikan inovasi-inovasi yang kadang kala tidak kita pikirkan," ujar Heru.
Orang nomor satu di Jakarta itu melanjutkan, adanya rumah digital ini mempermudah dan menjembatani teman-teman disabilitas dalam memperoleh berbagai informasi bermanfaat melalui dukungan infrastruktur secara teknologi.
Baca Juga
Sementara itu Angkie Yudistia menyadari adanya kesulitan penyandang disabilitas dalam mendapatkan akses informasi dan pola berkomunikasi. Hal itu yang juga dirasakan oleh hampir semua ragam penyandang disabilitas di Indonesia.
"Dalam hal literasi digital, penyandang disabilitas sangat minim (kemampuan), salah satunya adalah minimnya komputer di Sekolah Luar Biasa. Sehingga dengan adanya wadah rumah digital untuk disabilitas ini bisa menjadi jawaban, sehingga penyandang disabilitas memperoleh informasi, pelatihan kerja, dan UMKM, serta pendampingan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital," ungkap Angkie.
Angkie mengatakan kemunculan Rumah Digital Untuk Disabilitas sebagai wadah yang dapat melahirkan talenta digital yang memenuhi kebutuhan pasar kerja nasional secara vokasi.
'Ke depannya kami ingin dari tempat ini lahir talenta digital penyandang disabilitas yang kompetitif sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, bahwa Indonesia butuh 600 ribu talenta digital setiap tahunnya hingga tahun 2035. Penyandang disabilitas harus mampu melahirkan karya-karya digital Indonesia ke depannya," pungkas Angkie. (Asp)
Baca Juga