MerahPutih.com - Wakil Kepala RSPAD Brigjen Dr Albertus Budi Sulistya memastikan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso bukan meninggal karena penyakit Corona.
Menurut Budi, Djoko meninggal dalam usia 67 tahun karena pembuluh darah di kepalanya mengalami pecah. Budi mengatakan, Djoko sempat sepekan menjalani perawatan.
Baca Juga
"Bukan karena COVID-19, pecahnya pembuluh darah di otak. Nanti detailnya akan kami sampaikan," kata Budi kepada wartawan, Minggu (10/5).
Sementara itu, Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak berduka atas meninggalnya Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso, Minggu (10/5) pagi. Bagi Dahnil, Djoko adalah seorang jenderal dan pejuang sejati.

Dahnil juga memposting foto saat dirinya bersama dengan Djoko Santoso dan mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen Purn Johanes Suryo Prabowo. Ketiganya kompak mengenakan jas hitam dan dasi.
Sebelum menjabat Panglima TNI, Djoko Santoso pernah menduduki posisi penting di militer, antara lain Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Pangdivif 2/Kostrad, Panglima Kodam Jaya.
Baca Juga
Setelah pensiun, Djoko memasuki dunia politik. Pada Pilpres 2019, dia ditunjuk menjadi Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (Knu)