Rp115 Triliun Sudah Dikucurkan Untuk Pemulihan Ekonomi di 2021

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 03 Mei 2021
Rp115 Triliun Sudah Dikucurkan Untuk Pemulihan Ekonomi di 2021
Perkantoran Jakarta. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terealisasi Rp155,6 triliun hingga 30 April 2021 atau 22,3 persen dari total pagu tahun ini Rp699,43 triliun. Rincianya, untuk program kesehatan sebesar Rp21,5 triliun atau 12,1 persen dari total pagu Rp175,52 triliun. Kemudian program perlindungan sosial yakni sebesar Rp49,07 triliun atau 32,7 persen dari total pagi Rp150,88 triliun.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam Program PEN terdapat juga sektor-sektor prioritas dengan realisasi anggaran Rp18,98 triliun atau 15,3 persen dari total pagu Rp125 triliun. Kemudian untuk program UMKM, Anggaran PEN tersalurkan Rp40,23 triliun atau 28 persen dari total pagu Rp191,13 triliun.

Baca Juga:

Pemulihan Ekonomi Dunia Masih Timpang

Selanjutnya untuk insentif usaha dari Program PEN sudah terealisasi Rp26,2 triliun atau 46,2 persen dari total pagu Rp56,72 triliun. Terdapat juga anggaran perlindungan sosial program bantuan perlindungan sosial yang sudah disalurkan sebesar Rp49,07 triliun atau 32,7 persen dari total pagu Rp150,28 triliun.

“Kemudian tentunya diharapkan bahwa program lain seperti Bantuan Langsung Tunai Desa yang baru 12 persen diharapkan bisa ditingkatkan kembali,” ujar Menko Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan nilai ekonomi nasional yang hilang akibat pandemi COVID-19 tahun lalu mencapai Rp1.356 triliun atau 8,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Sri Mulyani menyatakan jumlah kerugian tersebut merupakan selisih realisasi PDB pada tahun lalu yaitu minus 2,07 persen dengan target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2020 sebesar 5,3 persen.

Kerugian Rp1.356 triliun terjadi karena terdapat pembiayaan untuk penanganan pandemi COVID-19 yang menyebabkan penurunan pada PDB dan tekanan terhadap APBN baik dari sisi pendapatan, belanja, serta pembiayaan.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Antara)
Caption

Dalam menghadapi pandemi COVID-19 pada tahun lalu terlihat dari belanja negara yang meningkat hingga Rp284,2 triliun atau 12,3 persen (yoy). Kemudian juga realisasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2020 sebesar Rp579,8 triliun yang menjadi salah satu faktor belanja negara tahun lalu mencapai Rp2.589,9 triliun.

Selanjutnya, utang neto turut meningkat Rp1.226,8 triliun atau 7,8 persen dari PDB 2020 dan beban bunga utang juga meningkat Rp38,6 triliun dari total Rp314,1 triliun atau 2 persen dari PDB.

Di sisi lain, pendapatan negara tahun lalu terkontraksi 16 persen dengan realisasi turun mencapai Rp312,8 triliun sedangkan untuk penerimaan perpajakan sendiri terkontraksi hingga 16,9 persen (yoy). (Knu)

Baca Juga:

Gelar Mukernas, PKB Siapkan Ikhtiar Pemulihan Ekonomi, Kesehatan dan Sosial

#Airlangga Hartarto #Pemulihan Ekonomi #Ekonomi Indonesia #Ekonomi #COVID-19
Bagikan
Bagikan