MerahPutih.com - Para ketua umum partai politik pendukung pemerintah akan berkumpul di Istana Merdeka, Senin (2/5) malam nanti.
Pertemuan para ketum parpol yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak akan dihadiri oleh Partai NasDem.
Demikian disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau yang akrab disapa Rommy.
Baca Juga:
PPP Dukung Ganjar, Koalisi Indonesia Bersatu Sudah Tak Efektif
“Selain halalbihalal di tengah masih di bulan Syawal, pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah minus NasDem," kata Rommy, Selasa (2/4).
Rommy mengungkapkan, pertemuan tersebut juga akan menggagas pasangan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto sebagai capres dan cawapres melalui koalisi besar.
“(Pertemuan nanti malam) berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres,” ujar Rommy.
Hal itu merujuk elektabilitas kedua tokoh tersebut, terlebih sejumlah lembaga survei menempatkannya pada posisi teratas.
Menurut Rommy, PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 lebih tepat sebagai pengaju capres, sementara parpol pemenang selanjutnya yakni Gerindra sebagai pengaju cawapres.
"Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi capres," imbuhnya.
Baca Juga:
Relawan Gen Ganjar Diluncurkan di Hari Pendidikan Nasional
Namun, lanjut Rommy, jika kesepakatan membangun koalisi besar untuk duet Ganjar-Prabowo tidak terwujud, maka akan ada bahasan alternatif.
“Pertemuan nanti malam bisa jadi akan memfinalisasi distribution of power dari 6 parpol pendukung pemerintah; di mana PDIP-PPP telah menentukan sikap finalnya, sementara yang 4 parpol yakni Golkar, Gerindra, PKB, dan PAN belum menentukan sikap finalnya,” ungkapnya.
Menurutnya, pendistribusian ini penting untuk memastikan kesinambungan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintahan saat ini, khususnya mega-mega proyek infrastruktur seperti Ibu Kota Nusantara, jalan tol, bendungan, bandara, dll.
“Ini sejalan dengan harapan Pak Jokowi di beberapa kesempatan terbatas yang mengatakan bahwa Presiden 2024 diharapkan tetap diusung dan dimotori oleh anggota parpol pendukung pemerintahan saat ini,” pungkasnya. (Pon)
Baca Juga:
PKS Sayangkan Aktivis Buruh yang Tolak UU Cipta Kerja Tapi Dukung Ganjar