Rolls-Royce Besutan 1929 Dikonversi jadi Mobil Listrik


Rolls-Royce klasik diubah menjadi kendaraan listrik. (Electrogenic)
MOBIL Rolls-Royce Phantom II buatan tahun 1929 diberi sentuhan listrik oleh Electrogenic. Kabarnya akan dipamerkan di Salon Privé Concours d'Elegance di Inggris tahun ini.
Ketika pertama kali diperkenalkan pada tahun 1920, Phantom II adalah salah satu kendaraan paling mewah di dunia. Mobil dengan mesin 7.700 cc menghasilkan tenaga 40 hingga 50 tenaga kuda. Kemudian dengan transmisi manual empat kecepatan non-synchromesh yang menggerakkan roda belakang, tulis Motor1, Rabu (30/8).
Baca Juga:
Tak Selalu Sama, Ini 4 Jenis Mobil Listrik

Dalam konversi yang unik, dirancang dan dibuat oleh Electrogenic, Rolls-Royce klasik ini kini dilengkapi dengan paket baterai 93 kilowatt-jam. Sebagian baterai ditempatkan di bawah penutup mesin yang dirancang khusus dan sisanya berada di antara rel sasis.
Baterai itu memberikan jangkauan sekitar 241 km dan dipasangkan ke motor listrik berkekuatan 150 kilowatt (201 dk). Motornya ditempatkan di antara rel sasis dan memberikan torsi sebesar 310 Nm ke gigi reduksi tetap, yang kemudian mengirimkan torsi sebesar 1.000 Nm ke poros penyangga.
Selama proses konversi itu, Electrogenic menghadapi sejumlah tantangan, termasuk menjaga sistem pelumasan sasis yang dikenal sebagai "through-flow" Rolls-Royce agar tetap berjalan dengan baik. Selain itu, mereka harus merancang ulang sistem pengereman mobil yang semula menggunakan sistem kabel yang hampir berusia 100 tahun yang tidak cocok dengan powertrain listrik .
Untuk mengatasi masalah sistem pelumasan sasis, yang sebelumnya menggunakan semak fosfor-perunggu dalam hubungan antara rem dan suspensi, maka Electrogenic memberikan solusi yang memastikan sistem tetap berfungsi dengan baik.
Untuk sistem pengereman, pedal dan tuas rem asli Rolls-Royce terletak di bawah sekat yang sekarang ditempati oleh baterai besar, yang harus diganti. Electrogenic merancang ulang posisi tuas dan kabel, memasang penguat hidrolik antara pedal rem yang baru dan aktuator kabel asli, dan kalibrasi sistem yang telah direvisi agar berfungsi dengan regenerasi motor listrik.
Baca Juga:
Sederet Manfaat Konversi Sepeda Motor Listrik

Rolls-Royce yang telah dimodernisasi itu memiliki tiga mode berkendara, yakni 'Drive' untuk mode normal, 'Eco' untuk mode hemat, 'Sport' untuk mode kinerja tinggi, dan mode 'Regen Doubler' untuk mode pengereman regeneratif yang dapat digunakan oleh pengemudi saat menuruni turunan panjang dan curam.
Selain perubahan mekanis, interior mobil ini juga mengalami transformasi, dengan fungsi kontrol asli yang diubah dan diperbarui. Perubahan itu seperti pengukur bahan bakar yang awalnya berupa kaca penglihatan vertikal yang kini menjadi pengukur LED yang menampilkan status pengisian baterai.
Ampere meter lama diubah menjadi pengukur daya yang menunjukkan konsumsi daya saat akselerasi dan pemulihan daya saat regenerasi. Pengukur suhu oli sekarang mengukur suhu baterai, dan pengukur suhu air menunjukkan suhu motor listrik.
Tidak hanya itu, interior mobil ini juga dilengkapi dengan sistem audio canggih, termasuk subwoofer yang terintegrasi di bawah kursi belakang dan konektivitas Bluetooth penuh yang semuanya tersamarkan dari pandangan. (waf)
Baca Juga:
Range Rover dan Defender Klasik Dikonversi jadi Bermotor Listrik
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

Paling Dipercaya Konsumen, Oli Buatan Lokal Dominasi Top Brand Award 2025

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?
