DENGAN tinggi lebih dari 2 meter saat direntangkan sepenuhnya dan penglihatan 360 derajat, mereka cukup tangguh untuk membuat calon pelanggar hukum berpikir dua kali. Itulah tampilan dua robot yang diperkenalkan Kepolisian Singapura untuk berpatroli di Bandara Changi setelah lebih dari lima tahun uji coba.
Keduanya merupakan robot tahap awal yang direncanakan akan menjadi pasukan yang ditempatkan di seluruh negara kota Asia Tenggara tersebut untuk memperkuat petugas garis depan pada tahun-tahun mendatang. Robot-robot yang telah berpatroli di bandara sejak April itu dimaksudkan untuk memproyeksikan kehadiran polisi tambahan dan berfungsi sebagai pengawas lapangan ekstra. Demikian dikatakan pihak kepolisian, yang menggambarkan para robot sebagai tambahan terbaru untuk dalam 'persenjataan' teknologi mereka.
BACA JUGA:
AS Lakukan Uji Coba Robot Anjing untuk Menjaga Perbatasan Negara
Namun, robot tersebut bukanlah gimik belaka. Dalam suatu insiden, robot dapat menegakkan penjagaan dan memperingatkan orang-orang di sekitar dengan lampu, sirene, dan pengeras suara sambil menunggu petugas manusia tiba. Anggota masyarakat dapat langsung berkomunikasi pada pasukan robot dengan menekan tombol di bagian depan.

Kepolisian Singapura mengatakan, pada Jumat (16/6), bahwa lebih banyak robot akan dikerahkan secara bertahap di seluruh negara kota. “Integrasi robot meningkatkan efisiensi operasional dan kemampuan petugas garis depan kami, memungkinkan mereka menjadi lebih efektif dalam bertugas,” kata pengawas dan kepala operasi Lim Ke Wei dari kepolisian bandara seperti diberitakan CNN (18/6).
Setiap robot dilengkapi dengan speaker internal yang menyiarkan pesan audio dan panel LCD belakang yang menampilkan pesan visual. Tingginya sekitar 1,7 meter, tetapi memiliki tiang yang dapat diperpanjang hingga 2,3 meter.
BACA JUGA:
Robot itu juga dilengkapi dengan beberapa kamera yang memberi mereka penglihatan 360 derajat, memungkinkan polisi bandara memiliki pandangan tanpa halangan untuk manajemen insiden yang lebih baik. Mereka merupakan robot terbaru yang digunakan untuk tugas-tugas sipil di negara berpenduduk lebih dari 5 juta orang yang paham teknologi ini. Versi robot sebelumnya dikerahkan di parade publik pada 2018 dan 2022.

Selama pandemi COVID-19, anjing robot digunakan untuk menegakkan jarak sosial yang ketat, sementara robot pembersih menjadi pemandangan umum di stasiun metro di seluruh negeri, serta di bandara.(aru)
BACA JUGA: