Teknologi

Robot Interceptor dari Belanda, Bersihkan Sungai dari Sampah Plastik

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 14 Oktober 2021
Robot Interceptor dari Belanda, Bersihkan Sungai dari Sampah Plastik
Robot Interceptor yang membersihkan sungai-sungai di dunia. (Foto: The Ocean Clean Up)

DI kota besar seperti di Jakarta ada banyak sungai yang terkotori sampah plastik sampai ke laut. Kehadiran robot bertenaga surya yang disebut Interceptor dapat mengambil dan mendaurulang sampah.

Mengutip dari Fast Company, Robot Interceptor ini dirancang oleh organisasi nirlaba The Ocean Cleanup. Butuh waktu empat tahun untuk mengembangkan dan menguji teknologi sambil terus mengerjakan proyek utamanya, yaitu perangkat yang dapat menangkap sampah plastik begitu sudah berada di laut.

Baca Juga:

Jagoan Ubah Sampah Plastik Jadi Karya Bernilai Ekonomi

sampah
Robot Interceptor yang membersihkan sungai. (Foto: The Ocean Clean Up)

Masalah sampah plastik di lautan dimulai dari sungai. Ada sebanyak 2,4 juta metrik ton plastik mengalir dari sungai ke laut. Sebagian besar sampah itu berasal dari sungai-sungai di Asia, di kota-kota dimana infrastruktur daur ulang seringkali tidak memadai.

Sekitar 1% sungai di dunia, atau total seribu sungai, bertanggung jawab atas sebagian besar sampah yang masuk ke laut. Sementara negara dan perusahaan mencoba membuat perubahan yang lebih mendasar seperti kemasan yang dapat digunakan kembali dan diisi ulang, larangan kemasan sekali pakai, dan sistem daur ulang yang benar-benar berfungsi, jelas bahwa mengatasi masalah di sungai adalah salah satu bagian dari solusi jangka pendek.

Teknologi baru ini dirancang untuk digunakan di sungai, keluar dari jalur kapal yang lewat. Seperti sistem nirlaba ini digunakan untuk membersihkan lautan. Cara yang digunakan adalah memakai penghalang besar yang membuat sampah plastik dapat ditangkap kemudian diarahkan memasuki robot itu.

Perangkat diposisikan untuk menangkap sejumlah sampah plastik yang mengalir pada sungai. Kemudian perangkat lain ditempatkan lebih jauh ke bawah sungai untuk menangkap sampah yang mungkin lolos dari Interceptor pertama.

Baca Juga:

Pemuda Negeri Aing Serukan Gerakan Anti Sampah Plastik demi Kebaikan Lingkungan

sampah
Sampah plastik langsung dimasukan ke dalam Interceptor. (Foto: The Ocean Clean Up)

Sabuk konveyor menarik sampah keluar dari air, dan sistem otonom mendistribusikannya ke tempat sampah di tongkang terpisah. Lalu mengirimkan ke operator lokal saat sistem sudah penuh dan siap dibawa ke lokasi daur ulang. Robot ini menjalankan sistemnya dengan tenaga surya. Konon robot ini dapat mengambil sekitar 50 ribu kilogram sampah.

Namun The Ocean Cleanup melihat kebutuhan akan perangkat yang dapat ditingkatkan dengan lebih mudah; karena berjalan secara mandiri. Hanya membutuhkan sedikit interaksi manusia dan tidak memerlukan manusia untuk memilah-milah sampah yang berpotensi berbahaya yang dikumpulkan dari air. Ini dirancang untuk diproduksi secara massal.

Organisasi nirlaba ini bertujuan untuk memasuki semua sungai paling berpolusi dalam lima tahun ke depan. Saat ini, selain di Indonesia. Satu lagi diposisikan di sungai di Malaysia, dan dua lainnya direncanakan untuk Vietnam dan Republik Dominika. (jhn)

Baca Juga:

Sampah Plastik Mainan Gundam Didaur Ulang di Jepang

#Teknologi #Sampah #Sampah Plastik
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan