Ritual Thudong yang Dilakukan Bhante dari Thailand 32 orang bhante yang berasal dari sejumlah negara di Asia Tenggara berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur, Jawa Tengah. (freepik/jcomp)

SEBANYAK 32 orang bhante atau biksu yang berasal dari sejumlah negara di Asia Tenggara berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur, Jawa Tengah. Hal ini dilakukan dalam rangka menjalankan ritual keagamaan Thudong untuk menyambut Hari Raya Waisak.

Melansir laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), ritual Thudong merupakan perjalanan ritual para biksu yang dilakukan dengan berjalan kaki ribuan kilometer. Ritual ini merupakan tradisi yang sudah berlangsung sejak dahulu.

Baca Juga:

Keris Bagian dari Warisan Budaya Dunia

tradisi
Tradisi Thudong yang tetap bertahan hingga saat ini merupakan implementasi atau praktik terhadap ajaran Buddha. (Unsplash/Boudhayan Bardan)

Para biksu tersebut memulai perjalanannya dari sebuah vihara di Provinsi Nakhon Sri Thammarat, Thailand pada akhir Maret silam. Mereka kemudian memasuki wilayah Singapura sekitar bulan April.

Perjalanan religi ini dilakukan untuk mengikuti jejak Sang Buddha pada zaman kehidupannya ketika belum ada vihara, tempat tinggal, dan transportasi. Oleh Sang Buddha, para biksu diberi kesempatan tinggal di hutan, gunung, atau gua.

Masih dari sumber yang sama, tradisi ini bertujuan untuk melatih kesabaran para biksu, karena dalam melakukan perjalan tersebut mereka akan terkena panas sinar matahari, hujan, dan hanya akan makan sebanyak satu kali setiap hari dengan minum seadanya, selain itu mereka juga akan tinggal atau beristirahat di tempat seadanya.

Tradisi Thudong yang tetap bertahan hingga saat ini merupakan implementasi atau praktik terhadap ajaran Buddha Gautama. Secara umum tidak terdapat perbedaan dari tradisi ini, tetapi jika dilihat dari beberapa sisi telah terjadi beberapa perubahan yang disesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini.

Baca Juga:

5 Tarian Tradisional Indonesia nan Mendunia

tradisi
Perjalanan religi ini dilakukan untuk mengikuti jejak Sang Buddha pada zaman kehidupannya ketika belum ada vihara. (Unsplash/mg ctu)

Perbedaan itu terletak di tempat singgah para biksu ketika melakukan perjalanan ini. Jika di zaman dahulu para biksu akan singgah di ruangan kosong seperti gua atau hutan, namun untuk saat ini para biksu dapat bersinggah di vihara.

Ketua Thudong Internasional Welly Widadi menjelaskan tentang ritual Thudong yang sedang berjalan. Ia menjelaskan bahwa ritual ini seperti napak tilas. Para biksu berjalan kaki dari Thailand ke Malaysia, kemudian ke Singapura. Selanjutnya, para biksu naik kapal feri menuju Batam, dilanjutkan naik pesawat ke Jakarta. Para biksu mulai berjalan kaki dari Jakarta menuju ke Candi Borobudur.

Menurut Welly, mereka yang ikut kegiatan adalah para biksu berpengalaman. Tantangan mereka menjalani ritual Thudong kali ini adalah cuaca tidak menentu. Di beberapa daerah yang dilewati pun panasnya mencapai 41 derajat Celcius. Tapi tekad para biksu ini tetap bulat dan mampu mengatasi tantangan tersebut. Guna mendukung kesuksesan ritual para biksu, mobil ambulans atau mobil panitia tetap disiagakan mengikuti perjalanan para biksu. (dgs)

Baca Juga:

Songket yang Penuh dengan Benang Emas dan Perak

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Kisah Gelar 'Sir' untuk Azyumardi Azra
Tradisi
Kisah Gelar 'Sir' untuk Azyumardi Azra

Sepak terjang Azra dalam dunia cendekia keislaman telah menarik minat Ratu Elizabeth II.

Tradisi Tato Tiga Suku Adat Papua Terancam Punah
Tradisi
Tradisi Tato Tiga Suku Adat Papua Terancam Punah

Tato merupakan salah satu budaya di pesisir utara Papua.

Namanya Gantikan Jalan Senen Raya, Kenal Lebih Dalam Sosok Bang Pi`ie
Indonesiaku
Namanya Gantikan Jalan Senen Raya, Kenal Lebih Dalam Sosok Bang Pi`ie

Lantas, siapa dan apa hubungannya dengan daerah Senen?

Sambut Idul Adha, Simak Tips Mengolah Daging Kurban Biar Naik Kelas
Fun
Sambut Idul Adha, Simak Tips Mengolah Daging Kurban Biar Naik Kelas

Daging kurban bisa diolah lewat berbagai resep.

Larung Wujud Syukur atas Rahmat dari Yang Maha Kuasa
Tradisi
Larung Wujud Syukur atas Rahmat dari Yang Maha Kuasa

Tradisi Larung merupakan wujud syukur atas hasil laut yang diperoleh dalam mencari penghidupan.

Seribu Nama Odading
Kuliner
Seribu Nama Odading

Urusan beda nama odading ini bahkan juga ada di Belanda sana.

Turun Mandi Tradisi Menyambut Bayi di Minangkabau
Tradisi
Turun Mandi Tradisi Menyambut Bayi di Minangkabau

Tradisi Turun Mandi dilakukan untuk menyambut kelahiran sang bayi.

Destinasi Wisata Alam di Indonesia, Terbaik di Dunia
Travel
Destinasi Wisata Alam di Indonesia, Terbaik di Dunia

Lombok berhasil memanjakan mata para wisatawan yang berkunjung.

Selisik Makna Roti Buaya Pengantin Betawi
Indonesiaku
Selisik Makna Roti Buaya Pengantin Betawi

Tanpa Roti Buaya pernikahan adat Betawi terasa kurang genap

Terompet Pencak Khas Pasundan
Tradisi
Terompet Pencak Khas Pasundan

Dibuat untuk mengiringi kesenian dogdog dan juga untuk menyebarkan agama.