Risma Targetkan 564 Ribu Difabel Divaksin COVID-19 Tahun Ini
MerahPutih.com - Pemerintah memprioritaskan penyandang disabilitas mendapat vaksinasi COVID-19.
Kementerian Sosial menargetkan, hingga akhir tahun ini, ada 564 ribu jiwa penyandang disabilitas yang akan menjalani vaksinasi.
“Untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi bagi khusus penyandang disabilitas, kita targetkan 564 ribu jiwa yang bisa divaksin,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini, dalam webinar yang bertajuk "Vaksin untuk Disabilitas", Jumat (2/7), diselenggarakan Pusat Kedokteran Tropis FKK-MK UGM dan Kagama.
Baca Juga:
Polri Didorong Bikin SOP Pemeriksaan Terhadap Penyandang Disabilitas
Risma menjelaskan, penyandang disabilitas rentan terpapar COVID-19 karena dalam menjalankan aktivitasnya masih membutuhkan bantuan langsung dari orang lain. Selain itu, beberapa difabel kesulitan mengakses pelayanan kesehatan.
“Apalagi, pendapatan mereka berkurang akibat pandemi, padahal mereka juga perlu memenuhi kebutuhan dasar sehingga imunitas turun,” paparnya.
Di samping itu, masih banyak penyandang disabilitas yang minim pemahaman dan informasi manfaat vaksinasi.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah lebih gencar menyosialisasikan dan bekerja sama dengan swasta dengan pengadaan vaksinasi untuk kaum difabel.
Dalam kesempatan itu, Risma menyampaikan apresiasi kepada beberapa pemda yang telah melaksanakan program vaksinasi kaum disabilitas.
“Itulah kemudian saya minta bantuan semua pihak untuk menginformasikan saudara kita yang disabilitas,” katanya.
Baca Juga:
Penerima Kartu Prakerja Disabilitas Hanya 3 Persen, Airlangga Janji Perbaiki
Staf khusus presiden sekaligus penyandang disabilitas Angkie Yudistia mengatakan, jumlah penyandang disabilitas pada tahun 2020 sekitar 38 juta jiwa. Penyandang disabilitas terbesar ada di Jawa Barat sebesar 8 juta lebih.
Menurutnya, percepatan program vaksinasi bagi penyandang disabilitas harus melibatkan semua pihak dari pemda, swasta, hingga organisasi. Sebab, tidak sedikit penyandang disabilitas yang masih enggan ikut program vaksinasi karena mendapat informasi palsu yang cukup masif.
“Mereka butuh edukasi. Butuh bantuan dari semua pihak bahwa vaksin itu aman dan halal,” katanya. (Knu)
Baca Juga:
Ini Peluang dan Formasi Bagi Disabilitas Ikut Seleksi CPNS dan PPPK