MerahPutih.com - Rishi Sunak terpilih menjadi Perdana Menteri (PM) Inggris yang baru menggantikan Liz Truss yang mengundurkan diri 44 hari setelah menjabat.
Rishi Sunak merupakan PM Inggris pertama yang berdarah Asia. Dia memenangkan pemilihan yang dilakukan anggota Partai Konservatif pada Senin, 24 Oktober 2022 waktu setempat.
Sunak yang berusia 42 tahun mendapat tugas besar untuk mengendalikan ekonomi Inggris. Saat ini, jutaan warga Inggris jatuh miskin.
Baca Juga:
Setelah Memimpin Selama 45 Hari, PM Inggris Liz Truss Mengundurkan Diri
Sunak juga perlu menstabilkan negara yang terhuyung-huyung setelah bertahun-tahun akibat gejolak politik.
Rishi Sunak merupakan kelahiran Southampton, 12 Mei 1980. Keluarga Sunak bermigrasi dari India ke Inggris sekitar 1960.
Ia menempuh pendidikan setara S1 di Lincoln Collage di Oxford dan melanjutkan pendidikan tingkat S2 di Standford University, Dia menikah dengan Akshata Murthy, anak miliarder India NR Narayana Murthy pendiri Infosys Ltd.
Sebelumnya, PM Inggris Liz Truss mengumumkan pengunduran diri pada hari ini, Kamis (20/10). Liz Truss mundur setelah 45 hari terpilih sebagai PM Inggris. Pengunduran diri Liz Truss berhubungan dengan kondisi ekonomi Inggris yang saat ini belum membaik.
Truss sendiri diangkat menjadi PM Inggris pada 6 September atau dua hari sebelum Ratu Elizabeth II meninggal. Truss tidak bisa melanjutkan kepemimpinan karena internal partainya tidak mendukungnya secara penuh.
Baca Juga:
Ditinggal 40 Anak Buah, PM Inggris Boris Johnson Masih tak Mau Mundur
Boris Johnson sempat mencuat sebagai kandidat terkuat pengganti Truss. Namun, Boris Johnson akhirnya mundur dari pencalonan.
Johnson mengatakan pada Minggu malam, 24 Oktober 2022 waktu setempat bahwa dia telah mendapatkan dukungan yang cukup, namun tidak dapat memerintah secara efektif "kecuali memiliki partai bersatu di parlemen".
Johnson gagal membujuk Sunak. Sehinga Sunak dipilih partai untuk untuk menggantikan Truss. Setelah ini, Sunak harus datang ke Raja Inggris untuk mendapatkan persetujuan. (*)
Baca Juga:
Dua Menteri Mundur, Pemerintahan PM Inggris Boris Dalam Krisis