Musik

Rima Cerdas Sarat Makna Persembahan Laze di ‘Puncak Janggal’

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 24 November 2020
Rima Cerdas Sarat Makna Persembahan Laze di ‘Puncak Janggal’
Laze kembali menelurkan album terbaru Puncak Janggal. (Foto/Laze)

SEPERTI penggalan lirik “Kuharap kau mengerti, mengapa ku tak pernah berhenti berlari” dari lagu berjudul Mengerti. Rapper dengan nama panggung sebagai Laze, kembali ‘berlari’ dengan menelurkan album kedua bertajuk Puncak Janggal pada 13 November 2020 di bawah naungan PreachJa Records.

Dengan total 14 lagu yang disuguhkan, melalui Puncak Janggal Laze berbicara tentang masalah kehidupan, rasa syukur, keangkuhan, masalah kompleks kehidupan digital, hingga penilaian seorang pada satu sisi.

Baca juga:

Snoop Dogg Kembali dengan Album Baru di Desember 2020

Hal tersebut berhasil dilakukannya dengan pendekatan yang semakin impresif dalam segi lirik. Laze semakin berbahaya bila disandingkan dengan rapper di generasinya.

Album Puncak Janggal merupakan upaya untuk melebarkan sayap Laze dari ranah hip hop Tanah Air dengan nuansa yang lebih pop, baik dari musik, visual, hingga para kolaborator.

“Setahun kurang lebih sampai akhirnya rilis, karena banyak yang kita kerjain selain musik. Artwork juga tiap lagu kita buat beda bareng fotografer namanya Prayogo Yoedo, videoklip dan beberapa lagu emang rilis duluan sebagai single,” ucap Laze kepada Merahputih.com, Kamis (19/11).

Seluruh track di Puncak Janggal terisi dengan lirik permainan rima cerdas dengan makna yang tersirat, mulai dari “..yang tak makan teman walau lapar, untuk yang buka pintu maaf lebar-lebar, untuk media yang tak asal sebar kabar, untuk yang pura-pura demi unggah gambar” pada lagu Penghargaan. Hingga lirik “Sibuk cari hati lewat QWERTY, ketik kritik sampai ibu jari keram, lalu kau diblok macam tetris” di lagu Dari Layar.

Baca juga:

Shaggydog Terima Penghargaan Anugerah Kebudayaan Gubernur DIY

Sebelum membuka gemboknya, Laze telah membuka lima single terlebih dahulu dengan beberapa nama yang menemani, seperti Petra Sihombing pada Pertanda Baik, Kara Chenoa pada Turun Dari Langit dan Ben Sihombing pada Dari Jendela. Album Puncak Janggal sudah bisa dinikmati dipelbagai layanan streaming musik yang tersedia.

“Lima single yang sudah rilis musiknya mungkin musiknya lebih organik, banyak live instrument-nya yang produce Randy MP dan beberapa nama seperti Riza Rinanto, Marcellino N, dan Monty Hasan,” lanjut rapper yang memiliki nama asli Havie Parkasya.

“Buka tirai lihat keluar, dunia tidak sesempit kamarmu, buka tirai lihat keluar, dunia tidak sekecil layarmu”, sebuah nasihat baik di penggalan lirik Dari Jendela bagi para pejuang yang tengah terselimuti dengan sudut pandang penilaian pada satu sisi saja.

Pesan tersirat di dalam lagu tersebut adalah masih banyak cerita yang bisa didapatkan jika kalian membuka pikiran secara luas. Semua yang salah, benar, dan indah hanyalah bagian kisah, hadapi dengan kegigihan dan keberanian.

Dengan jangka waktu yang tidak terbilang sebentar, Laze menikmati seluruh proses pembuatan album Puncak Janggal dengan santai.

“Menyenangkan sih prosesnya santai tapi pesat kebetulan, Randy MP juga work flow studionya bagus banget. Seperti sehari di studio bisa jadi 2-3 lagu, hanya yang lama adalah ‘menghaluskan’ lagunya nambha-nambahin sound sampai enak,” papar Laze.

Rima Cerdas Sarat Makna Persembahan Laze di ‘Puncak Janggal’
Mengawali karir dengan Battle Rap, Laze mendalami jalurnya di hip-hop hingga saat ini. (Instagram/@laze92_)

Mengawali perjalanannya dengan ikut kontes battle Rap Hip Hop Asongan pada usia 15 tahun. Menggunakan nama panggung Lazy-P, Laze berhasil menjadi jawara dalam kontes tersebut dengan skill freestyle. Bahkan, karena kemenangan tersebut Laze menyandeng predikat sebagai Raja Freestyle Indonesia.

Mulai serius di industri musik hip-hop, Laze melahirkan album perdananya bertajuk Vacant Room pada 2015 dan album kedua Waktu Bicara pada 2018.

Seperti yang tertulis di atas, penggunaan Bahasa Indonesia yang sarat akan makan serta pendekatan yang semakin impresif, menjadikan Laze salah satu musisi hip hop lokal yang patut diperhitungkan era ini.

Di akhir wawancara, ketika ditanya mengenai definisi ‘pemenang’ Laze menjawab dengan sangat pakem. “Menang seperti kurang berarti kalo enggak senang, orang menang itu mungkin yang mencapai dan menjalani hal yang dimau dan benar-benar bahagia dengan itu,” tutup Laze. (far)

Baca juga:

Bantu Musisi Independen, Bandcamp Luncurkan Layanan Live Streaming

#Musik #Rapper #Musisi Indonesia #Musik Indonesia #Penyanyi Hip Hop #Album Baru
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.
Bagikan