MerahPutih.com - Bank BJB dan Pemerintah Provinsi Jabar sudah lama menggulirkan program Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra). Program pinjaman tanpa bunga dan agunan ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap permodalan dan memudahkan masyarakat mendapatkan pembiayaan mikro.
Selain itu, untuk mengurangi angka pengangguran serta meningkatan pertumbuhan ekonomi, Kredit Mesra juga bisa diakses oleh warga pesantren. Sehingga pertumbuhan ekonomi bisa selaras dengan keimanan.
Baca Juga
"Kita ada program Kredit Mesra yang belum dimaksimalkan. Kaum dhuafa di lingkungan pesantren bisa segera mengakses Rp 5 juta tanpa agunan tanpa bunga," ucap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil usai mengukuhkan pengurus Forum Pemberdayaan Pesantren dan Umat (FPUU) Jawa Barat Masa Khidmat Tahun 2021-2026, di Bale Pusdai, Kota Bandung, Sabtu (5/2).
Ridwan Kamil juga meminta FPPU Jawa Barat untuk segera membentuk badan usaha, sehingga FPPU bisa maju lewat kemandirian yang dimiliki. Badan usaha ini akan diberi kesempatan untuk ikut serta dalam pembangunan di Jabar, maupun nasional. Sehingga lahan-lahan yang terlantar bisa dikelola, pesantren dan umat pun bisa ikut merasakan manfaatnya.
"Saya titip supaya (FPPU Jabar) segera bikin badan usaha. Nanti berkongsi dengan profesional, dengan tetap peduli dakwah Islam. Sehingga hasil yang dikerjakan bisa lebih maksimal, dan kita juga mempunyai kemandirian," kata Ridwan Kamil.
Ia juga mengajak FPPU untuk menyukseskan Visi Misi Jabar Juara Lahir dan Batin. Caranya dengan ikut serta aktif dan menyebarkan capaian program yang sudah dilaksanakan oleh Pemda Provinsi Jabar tentang keumatan.
Baca Juga
Tahun Baru Imlek, Ridwan Kamil Imbau Warga Tetap Jaga Protokol Kesehatan
Apalagi FPPU Jabar merupakan organisasi resmi mitra Pemprov Jabar dalam melaksanakan amanat Perda Pesantren. FPPU terdiri dari tokoh agama, para pimpinan dan gabungan pesantren di Jawa Barat.
"Mari kita sukseskan program pembangunan di 2022 ini. Suatu hari pesantren di Jabar masuk golongan pesantren mandiri," ucap pria yang kerap disapa Kang Emil.
Menurut Kang Emil, beberapa program untuk mendorong keumatan sudah diajalankan, seperti Program One Pesantren One Product (OPOP) untuk mendorong kemandirian pesantren di bidang ekonomi.
Dari sisi dakwah, jelas Kang Emil, Pemprov Jabar memiliki Program Dakwah Digital. Selain itu ada pula Program English for Ulama yang bertujuan agar para pemuka agama memiliki keterampilan dakwah dengan menggunakan Bahasa Inggris.
"Kita titip dakwah digital karena sekarang anak-anak ngajinya tidak ke Masjid, melainkan cenderung di Youtube. Jangan sampai mereka salah (memilih) ustadz dan referensi karena tiba-tiba bisa saja menjelek-jelekkan orang lain. Sebelum hijrah menyalahkan diri sendiri, tapi setelah hijrah malah menyalahkan orang lain," ujarnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga
Ridwan Kamil Evaluasi PTM di Aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya