MerahPutih.com - Kerja sama Jawa Barat-DKI Jakarta diharapkan semakin kompak dalam segala hal. Apalagi Jabar merupakan provinsi penyangga dari DKI Jakarta sebagai ibu kota Indonesia. Salah satu kerja sama yang diperlukan kekompakannya adalah dalam hal penanganan banjir.
Dalam menangani banjir pun, DKI Jakarta diharapkan ikut berinvestasi di Jawa Barat. Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, peran Jakarta misalnya dengan menyisihkan sedikit APBD-nya untuk pengendalian banjir di Bogor.
"Termasuk urusan banjir, karena alam tidak ada KTP-nya, maka dia akan mengalir ikuti sejarah. Jadi penanganan banjir tidak bisa dilakukan sendiri karena perlu biaya yang cukup besar. Perlu ada penanganan bersama untuk wilayah Bogor yang menjadi pengendalinya," jelas Ridwan Kamil, saat menerima kunjungan kerja lintas komisi DPRD DKI Jakarta, di Gedung Sate, Jumat (24/9).
Baca Juga:
Pemkot Jakpus Minta Warga Turun Tangan Kerja Bakti Atasi Banjir
Menurut Ridwan Kamil, kunjungan kerja lintas komisi DPRD DKI Jakarta tersebut bagian dari upaya membangun komunikasi.
Menurut Ridwan Kamil, ada dua urusan besar DKI Jakarta yang sangat tergantung Jabar. Pertama pemenuhan kebutuhan air minum untuk warga DKI Jakarta.
Kedua, urusan sampah di mana DKI Jakarta memanfaatkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang di Kabupaten Bekasi.
"Sebagai provinsi penyangga ibu kota negara, ada dua hajat Jakarta yang kami bantu. Mayoritas air minum yang datang dari pengolahan Jatiluhur," kata pria yang kerap disapa Kang Emil.
"Kemudian sampah di Bantar Gebang. Dengan dua hajat besar ibu kota negara tersebut, maka dua provinsi ini harus saling mendukung," imbuhnya.

Tak hanya dalam pemenuhan kebutuhan hidup, kata Ridwan Kamil, dari sisi kebijakan pun harus dilakukan secara selaras. Sebagai salah satu contohnya adalah dalam penanganan COVID-19.
Menurut Ridwan Kamil, COVID-19 tidak mengenal KTP dan wilayah administratif. Bodebek (Bogor–Depok–Bekasi) yang masuk aglomerasi DKI Jakarta, maka kebijakannya harus selaras.
“Dalam penanganan COVID-19 saya selalu minta agar wali kota/bupati Bodebek untuk menyesuaikan kebijakannya dengan Jakarta. Jika Jakarta A maka Bodebek A, jika Pak Anies (Gubernur DKI Anies Baswedan) B maka Bodebek B. Ini agar terarah karena COVID-19 tidak mengenal batas politik," jelasnya.
Terakhir, Gubernur Ridwan Kamil berterima kasih kepada semua anggota rombongan DPRD DKI Jakarta yang berkunjung ke Jabar.
Baca Juga:
Antisipasi Banjir, DPRD Minta Pemprov DKI Bersihkan Got di Wilayah Padat Penduduk
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengatakan, kunjungan kerja kali ini diharapkan bisa memperkuat hubungan baik antara dua provinsi bertetangga, mulai bidang ekonomi, kebudayaan, hingga olahraga.
"Apalagi sebentar lagi ada kereta cepat, maka akan semakin dekat dan cepat antara Jakarta dan Jawa Barat," kata Suhaimi.
Suhaimi berharap kunjungan kali ini bisa mendapatkan banyak wawasan mengenai program Jabar yang dapat diimplementasikan di DKI Jakarta.
"Sekarang lagi ramai di Youtube tentang petani milenial. Cocok juga kayanya dibawa ke Jakarta," ucapnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Banjir Sorong Rendam Ratusan Rumah hingga Kantor Wali Kota