MerahPutih.com - Virus Corona varian Omicron terkonfirmasi sudah masuk wilayah Jawa Barat. Masyarakat diminta untuk tidak panik, tapi tetap waspada agar terhindar dari mutan baru penyebab COVID-19 ini.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan, varian Omicron memang jauh lebih cepat menular dibandingkan dengan varian sebelumnya, yaitu varian Delta. Namun dari sisi fatalitas, varian Omicron jauh lebih rendah dibandingkan Delta.
Baca Juga:
Indonesia Siaga Omicron saat Keterisian RS Capai 30 Persen
Ia mengatakan, yang harus dilakukan masyarakat dalam menghadapi varian Omicron ialah dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Secara khusus adalah dengan menggunakan masker untuk menghindari potensi penularan.
"Jadi perlu tetap waspada, tapi jangan terlalu khawatir. Mudah-mudahan dengan kewaspadaan, Omicron bisa kita kendalikan lebih baik lagi," kata Ridwan Kamil di SMK Negeri 1 Bogor, Kota Bogor, Selasa (11/1).
Ia mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar juga terus mengintensifkan tes, telusur, dan tindak lanjut (3T). Langkah ini sebagai upaya mendeteksi sejak dini masyarakat yang terpapar virus COVID-19 varian Omicron.
Kegiatan 3T menurutnya akan terus dilakukan, khususnya tes dan telusur terhadap warga yang baru kembali dari luar negeri.
"Pintu pertamanya itu, yakni warga yang diketahui melakukan perjalanan ke luar negeri," katanya.

Ia menyebut, hingga saat ini ada sekitar 14 warga dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jabar yang terpapar virus COVID-19 varian Omicron. Dari 14 orang tersebut, 10 orang sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet, Jakarta, dan 4 orang lainnya berada di Kabupaten Bandung.
Rinciannya, ada 10 orang yang terdeteksi di bandara, dan sekarang sedang menjalani karantina, dan 4 orang terduga ada di Kabupaten Bandung.
"Ini yang sedang kita lacak. Tapi kita yakinkan, kasus Omicron ini datang dari perjalanan luar negeri. Seperti kejadian di Kabupaten Bandung, kita menduga juga dipicu dari perjalanan luar negeri. Sekarang sedang kita telusuri," kata Ridwan Kamil. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Kasus Omicron Meningkat, Luhut Perkirakan Puncak Gelombang Terjadi Awal Februari