MerahPutih.com - Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) hingga saat ini belum mereda. Padahal, tidak lama lagi umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.
Untuk itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengimbau agar masyarakat tetap tenang. Sebab, pihaknya sedang melakukan vaksinasi terhadap hewan kurban yang terjangkit PMK.
Baca Juga
"Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Idul Adha bulan depan, jangan khawatir," katanya usai meninjau vaksinasi PMK pada sapi di Desa Cilembu, Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Senin (20/6).
Pria yang karib disapa Kang Emil ini menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.
Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.
"Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcodenya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong," tuturnya.
Baca Juga
6 Sapi di Kota Solo Terpapar PMK, Pintu Keluar Masuk Hewan Ternak Diperketat
Adapun target vaksinasi PMK pada minggu ini, menyasar 2.000 ekor sapi di lima daerah sentra sapi di Jabar, yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Sumedang.
Sejauh ini, kata ia, 40 persen hewan ternak di Jabar yang terpapar PMK sudah dinyatakan sembuh. Paling tidak, dengan tingkat kesembuhan yang tinggi, penyebaran virus PMK bisa secepatnya dikendalikan.
Ia memaparkan, total sapi perah di Jabar saat ini berjumlah 76 ribu ekor. Infeksi PMK akan memengaruhi 80 persen suplai susu yang dibutuhkan masyarakat.
"Jadi sangat memengaruhi suplai susu di Jabar yang kita butuhkan sehari-hari," ucapnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga