Ridwan Kamil Hingga Sesama DPR Desak Arteria Dahlan Minta Maaf

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Rabu, 19 Januari 2022
Ridwan Kamil Hingga Sesama DPR Desak Arteria Dahlan Minta Maaf
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan. ANTARA/Tri Meilani Ameliya

MerahPutih.com - Anggota DPR RI Arteria Dahlan tengah terlibat polemik dengan masyarakat Jawa Barat. Tak urung mulai dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga anggota legislator dari tanah Pasundan mendesak politikus PDIP yang duduk di Komisi III DPR itu untuk meminta maaf. Polemik ini berawal dari Arteria yang meminta Kejaksaan Agung memecat Kajati Jawa Barat karena menggunakan bahasa sunda saat rapat.

"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini, tapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," ujar Ridwan Kamil, saat menghadiri acara Musyawarah AMS Provinsi Bali di Hotel Aryaduta, Kabupaten Badung, Selasa (18/1) malam.

Baca Juga:

Sekali Cekcok dengan Arteria, Anggiat Dua Kali 'Ambruk'

Ridwan Kamil menilai pernyataan Arteria melukai kebhinekaan NKRI. Maka dari itu, dia mengingatkan Arteria segera meminta maaf dengan cara baik-baik karena sejatinya orang Sunda itu memiliki sifat silih asih silih asah silih asuh.

Terkait penggunaan bahasa daerah, Gubernur menyebut merupakan kekayaan nusantara yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan patut untuk dilestarikan. "Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun, ribuan tahun menjadi kekayaan Nusantara ini," ungkap Kang Emil, sapaan akrabnya.

Kang Emil
/media/f7/b5/1d/f7b51d447b9e64c041d7d9d1f620bf62.jpeg

Bahkan, Kang Emil mengaku sering melafalkan bahasa daerah di sela sambutannya dalam kunjungan resmi ke sejumlah daerah. Tujuannya, guna melestarikan bahasa daerah agar tetap ada hingga anak cucu kita di masa depan.

"Saya sudah cek ke mana-mana, media bisa buktikan saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z bahasa Sunda. Yang ada itu ucapan selamat pembuka pidato atau penutup pidato atau di tengah-tengah ada celetukan celetukan yang saya kira wajar-wajar saja kan begitu," papar Gubernur.

Desakan serupa datang dari anggota omisi XI DPR dari Dapil Jawa Barat (Jabar) II, Ahmad Najib Qodratullah merespons pernyataan Arteria. Najib meminta rekannya sesama anggota DPR itu meminta maaf. "Saya meminta agar yang bersangkutan untuk segera melakukan klarifikasi atau bahkan meminta maaf atas ucapannya itu," kata Najib kepada wartawan, Rabu, (19/1).

Baca Juga:

MKD DPR: Arteria Dahlan Berpotensi Langgar UU MD3 Jika Penuhi Panggilan Polisi

Menurut Najib, beberapa daerah di Jawa Barat sudah melakukan kegiatan dan mewajibkan berbahasa Sunda di hari tertentu dalam kegiatan formal, seperti Rebo Nyunda dan lain-lain. Kebijakan itu telah diputuskan dalam perda atau perbup/perwal di beberapa daerah di Jawa Barat.

"Saya berharap, dalam rangka mempertahankan keberadaan bahasa daerah, para pejabat di lingkungan tertentu justru harus berpartisipasi dengan cara berkomunikasi dengan bahasa daerah dalam kegiatan kegiatan tertentu," ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Sebelumnya, usulan meminta Kajati dicopot karena berbahasa Sunda saat rapat disampaikan Arteria Dahlan dalam forum Komisi III DPR dan Kejaksaan Agung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1). Arteria menyayangkan sikap kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat. Menurut Arteria, seharusnya Kajati itu dapat menggunakan bahasa Indonesia. (Pon/Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Arteria Dahlan Maafkan Perempuan "Anak Jenderal" yang Memaki Ibunya

#Arteria Dahlan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan