MerahPutih.com - Aksi unjuk rasa elemen buruh kembali berlangsung di Ibu Kota Jakarta. Lebih dari 15 ribu buruh akan menggelar demo di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/10).
Massa yang turun berasal dari Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru, perempuan, UPC, PRT, ojol, buruh migran, hingga guru honorer. Rencananya demo akan berlangsung pukul 10.15 WIB di Istana Negara.
Baca Juga:
Harga BBM Tak Kunjung Turun, Jutaan Buruh Bakal Mogok Massal Akhir November
"Aksi serempak juga di lakukan di 34 provinsi di kantor gubernur masing masing, seperti di Surabaya, Semarang, Medan, Batam, Makassar, Banjarmasin, Ambon, Ternate, dan lain-lain," ujar Presiden Partai Buruh Said Iqbal.
Ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan dalam demo tersebut. Tuntutan pertama para buruh adalah menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Said Iqbal menjelaskan, kenaikan harga BBM menyebabkan kenaikan harga barang dan ditambahkan tidak adanya kenaikan upah membuat daya beli jatuh.
Selain itu, jatuhnya daya beli mengakibatkan turunnya tingkat konsumsi yang berdampak pada melemahnya pertumbuhan ekonomi. “Inilah justru memicu terjadinya PHK,” ujar Said Iqbal.
Kedua menolak pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah ancaman resesi global. Partai Buruh menolak keras kebijakan PHK besar-besaran di tengah ancaman resesi global.
Bahkan, lanjut Said Iqbal, saat ini kalangan buruh di beberapa negara Eropa sedang melakukan demonstrasi karena harga sejumlah bahan kebutuhan pokok melambung tinggi.
“Sama seperti di Indonesia, mereka juga menyuarakan penolakan atas kenaikan harga dan PHK besar-besaran,” ucap dia.
Baca Juga:
Pengusaha dan Buruh Negara G20 Sepakat Lakukan Reformasi Ketenagakerjaan
Said Iqbal, tidak menampik tentang kemungkinan akan adanya resesi global yang sudah di depan mata. Namun, buruh mengecam keras cara pemerintah menebar rasa takut kepada kaum buruh melalui narasi ancaman resesi 2023.
Empat tuntutan lainnya adalah menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja, menaikkan upah buruh 13 persen, mewujudkan reforma agraria sejati, dan mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, pihaknya menurunkan 1.585 personel untuk mengawal jalannya demo.
Titik konsentrasi massa buruh hari ini terpusat di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Polisi mengimbau massa buruh untuk tertib dalam menyampaikan aspirasinya.
"Kalau untuk pengalihan arus lalu lintas sifatnya situasional," tegas Kombes Zulpan.(Knu)
Baca Juga:
5 Juta Buruh Ancam Mogok Nasional