MELANJUTKAN momentum keberhasilan dalam menyatukan rantai ritel makanan dan minuman di Indonesia saat pandemi, Burger King mengumumkan #SunyiBersuara 'Voice of The Silent'.
#SunyiBersuara merupakan sebuah gerakan untuk inklusivitas serta kesempatan yang setara dalam dunia kerja, khususnya bagi komunitas tuli.
Baca Juga:
Enggak Cengeng, Penyandang Disabilitas Peduli Sesama di Tengah Pandemi
Burger King Indonesia telah mempekerjakan 100 lebih anggota kru tuli di seluruh toko di Bali, Makassar, dan Jakarta.
"Kami memulai proses perekrutan menjelang akhir 2018, yang menuntut kami untuk membangun prosedur ketenagakerjaan dan pelatihan dari awal, serta kami telah belajar banyak selama proses tersebut" tutur Frida Marpaung, seperti siaran pers yang diterima merahputih.com.
Frida menambahkan "Kami memahami bahwa bisnis mungkin memiliki beberapa pertimbangan sebelum melakukan perjalanan ini, seperti yang terjadi pada kami di awal,"
Baca Juga:
Surat Terbuka Komunitas Tuli untuk Jokowi Terkait Informasi Seputar COVID-19
Sementara itu, Vaibhav Punj selaku CEO Burger King mengatakan, bahwa dirinya menyadari melihat bakat luar biasa dari para pekerja disabilitas dan mereka bekerja lebih baik.
"Dalam survei kepuasan tamu, kami menemukan bahwa toko khusus kami bekerja lebih baik secara signifikan. Tujuan kami menjangkau perusahaan dengan Surat Terbuka dan menerbitkan tool-kit adalah untuk membantu mereka memulai perjalanan khusus mereka," ujar Vaibhav Punj.
Sementara itu, Tool-kit #SunyiBersuara memberikan sebuah panduan yang jelas tentang mempekerjakan orang dengan disabilitas. Yakni berfokus pada empat langkah utama pendidikan tentang berbagai jenis disabilitas, memahami kebutuhan organisasi, menjangkau pihak-pihak terpilih yang dapat membantu dalam perekrutan hingga pelatihan, serta kontak untuk LSM dan pemangku kepentingan yang mendukung orang orang dengan disabilitas.
Tool-kit juga telah tersedia di website SunyiBersuara.id agar lebih mendorong perusahaan, Burger King telah mempublikasikan video yang memperlihatkan bagaimana hari kru spesial mereka tidak berbeda dari orang lain.
Beragam perusahaan dan merek juga telah mendukung gerakan ini dengan mengganti logo merekadengan Bahasa Isyarat Indonesia. Sejumlah perusahaan dan merek tersebut, di antaranya adalah Anomali, Flip Burger, Burger Bangor, Loreal Indonesia, Shopee Pay, OVO, Go-Jek, Go-Food, hingga Sasa Malaysia.
Inisiatif bagi perusahaan dan individu untuk menyuarakan suara bisu (#SunyiBersuara) juga secara strategis diluncurkan bersamaan dengan Hari Penyandang Disabilitas Internasional ILO pada tanggal 3 Desember. karena Burger King adalah anggota kunci dari Jaringan Disabilitas Bisnis Internasional (IBDN) ILO.
Sebagai tanggapan untuk mendukung gerakan ini, Burger King juga telah mulai mengubah logo mereka dalam bahasa isyarat di seluruh aset merek mereka.
"Saat kami bertransisi ke kondisi normal baru, kami ingin menjadikan perekrutan tenaga kerja dengan disabilitas di tempat kerja secara setara, serta menjadikannya kebiasaan serta kami mencari dukungan dari mitra makanan dan minuman kami di seluruh Indonesia, agar secara bersama-sama dapat menciptakan sebuah dampak besar," tutup Vaibhav Punj. (Ryn)
Baca Juga:
olisi Tak Ubah Pembuatan SIM Bagi Kaum Disabilitas di Tengah Pandemi Corona