BANYAK masyarakat dunia yang memprotes serangan Rusia terhadap Ukraini. Bahkan di Amerika Serikat, Inggris dan Kanada restoran-restoran yang menyajikan masakan Rusia atau setidaknya memiliki kata 'Rusia' di menu atau nama restoran ikut terkena dampaknya, seperti dikutip Gazeta.Ru, Kamis (10/3).
Beberapa restoran terpaksa mengganti kata 'Rusia' dengan 'Eropa Timur' pada nama atau menu agar terhindar dari serangan pemboikotan. Bahkan banyak karyawan dari restoran-restoran tersebut menerima ancaman dari orang tak dikenal. Menariknya, serangan tersebut juga menimpa rakyat Ukraina yang bekerja di restoran Rusia.
Baca juga:
“Seseorang menelepon dan mengatakan bahwa mereka akan meledakkan kami, dan ini akan menjadi pembalasan atas apa yang dilakukan Rusia di Ukraina,” ucap pemilik Pushkin Restaurant & Bar di San Diego, Hayk Ghazaryan kepada CBS News, yang juga menjelaskan bahwa karyawannya adalah orang Ukraina.

Di Manhattan, kafe legendaris yang telah muncul di film-film Hollywood, Russian Tea Room menjadi sepi pembeli. Para karyawannya juga sering mendapat ancaman kematian secara online. Padahal restoran yang berusia 95 tahun tersebut milik grup investasi New York RTR Funding Group yang sama sekali tak ada hubungannya dengan negara Rusia.
Baca juga:
Di London, restoran Birch and Bear, yang dijalankan oleh imigran dari Moldova, menjadi sasaran serangan anti-Rusia. Padahal, Moldovo adalah pecahan Uni Soviet, dan makanan yang disajikan di restoran tersebut memang bisa disalahartikan sebagai makanan Rusia.

“Orang-orang mulai meninggalkan ulasan buruk bahkan tanpa mencoba makanan kami atau mencari tahu siapa di baliknya,” kata Marin Gobjila, salah satu pemiliknya, kepada MyLondon.
Hingga hari ini, serangan Rusia terhadap Ukraina sudah memasuki pekan kedua. Banyak negara-negara yang memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia. Bukan hanya itu saja, puluhan perusahaan internasional dari berbagai bidang turut memprotes tindakan Rusia. (Yni)
Baca juga: