Respons Sindiran Bek Vietnam soal Komposisi Timnas Indonesia, Marc Klok: Mungkin Takut
Marc Klok. (PSSI)
MerahPutih.com - Gelandang Timnas Indonesia, Marc Klok merespons pernyataan bek Vietnam Do Duy Manh yang berbau sindiran soal komposisi skuad Garuda. Pernyataan tersebut terkait dipanggilnya 10 pemain naturalisasi.
Ke-10 pemain yang dimaksud adalah Jay Idzes, Justin Hubner, Nathan Thoe-A-On, Jordi Amat, Sandy Walsh, Ivar Jenner, Marc Klok, Thom Haye, Rafael Struick, dan Ragnar Oratmangoen. Mereka dipanggil untuk lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2027 putaran kedua melawan Vietnam pada 21 dan 26 Maret.
Baca Juga:
Gagal Unjuk Gigi di Piala Asia, Sananta Ingin Beri Bukti Melawan Timnas Vietnam
Menurut Do Duy Manh, penggawa Vietnam menjadi kebingungan apakah Golden Star Warriors menghadapi Indonesia atau Belanda.
Marc Klok merasa ucapan dari Do Duy Manh sebagai tanda kepanikan. Sebab, dalam pertemuan terakhir kedua tim di Piala Asia 2023 Qatar, Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan.
"Mungkin berapa tahun mereka cuma main lawan pemain asli lahir di Indonesia, sekarang mereka lihat banyak perbedaan di tim ini, nah mereka mungkin takut karena mereka lihat kita di Piala Asia dengan banyak pemain keturunan, prestasi kita juga lebih naik, kita akhirnya menang lawan Vietnam juga kemarin, pasti mereka tidak senang," kata Klok dikutip dari BolaSkor.
Menurut Klok, pemain Indonesia yang dimaksud Do Duy Manh memang tidak lahir di Indonesia. Namun, tetap berhak membela Tim Merah-Putih, karena mempunyai darah Indonesia, baik dari orang tua atau kakek-neneknya.
Hal senada disampaikan oleh Ricky Kambuaya. Gelandang tengah Timnas Indonesia dari Dewa United FC tersebut merasa bahwa yang disampaikan Do Duy Manh sebagai psywar jelang pertemuan kedua tim.
"Mungkin mereka takut, karena bagi saya kalau soal naturalisasi dan lain-lain itu hal biasa dalam sepak bola, jadi bagi saya mereka takut mungkin. Atau mungkin permainan mental," ujar Kambuaya.
Sedangkan menurut Witan Sulaeman, adanya pemain keturunan dalam suatu tim nasional merupakan hal wajar. Bahkan, tim seperti Prancis dan Maroko cukup bertumpu dengan para pemain imigran.
"Kalau menurut saya kita semua di sini sama. Kita pemain Indonesia, kita rakyat Indonesia, kita berhak membela Indonesia, jadi enggak ada perbedaan antara naturalisasi atau lokal karena menurut saya juga sedangkan di Prancis aja mereka banyak juga pemain keturunan (imigran)."
Baca Juga:
Cedera, Jordi Amat, Elkan Baggott, dan Yance Sayuri Absen saat Timnas Hadapi Vietnam
"Tapi kan hal wajar, mungkin karena ini baru bagi sepak bola Asean (Asia Tenggara), jadi mungkin mereka bisa berkomentar seperti itu. Karena menurut saya mereka (pemain keturunan) juga berhak membela tim nasional kita karena mereka mempunyai darah keturunan, dan punya paspor Indonesia, dan sah-sah saja mereka membela Timnas Indonesia," ucap Witan. (*)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Enggak Ada Angin dan Hujan, Tiba-Tiba Zinedine Zidane Tangani Timnas Indonesia
Persib Harus Maksimalkan Laga Kontra Selangor FC demi Target ACL Musim Ini Menurut Marc Klok
Shin Tae-yong Terharu Fans Sepak Bola Indonesia Belum Melupakannya, Berharap Tidak Hilang Harapan
Bicara Kegagalan Timnas Indonesia Tembus Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong: Lini Depan Kurang Power, Saya Percaya Lolos ke 2030
Pecat Masatada Ishii, Timnas Thailand Punya Pelatih Baru Sebelum FIFA Matchday Day November
Timnas Indonesia Jadi Prioritas Utama Shin Tae-yong meski Ada Tawaran Lain yang Lebih Menggiurkan
Sampaikan Pendapat Usai Dipecat bersama Patrick Kluivert, Alex Pastoor: Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia Tidak Logis
Cetak Gol Perdana bersama Persija, Jordi Amat Singgung Menit Bermain di Timnas
Berterima Kasih kepada Patrick Kluivert Dkk., Jordi Amat Berharap Pelatih Baru Timnas Bawa Perubahan Positif
Disebut-sebut sebagai Calon Pengganti Patrick Kluivert, Timur Kapadze: Indonesia Punya Timnas yang Bagus, Fansnya Bersemangat