MerahPutih.com - Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) menyiapkan posko pemulihan trauma atau trauma healing bagi masyarakat terdampak tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
"Insya Allah, Senin depan (17/10) akan dibuat posko trauma healing di Malang yang akan menangani masyarakat yang terdampak sampai dengan tenaga medis," kata Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sonhadji di Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jakarta, Kamis (13/10).
Baca Juga:
5 Tuntutan Persis Solo kepada PSSI dan LIB Terkait Tragedi Kanjuruhan
Dia menjelaskan, dalam posko itu, PSSI akan menghadirkan sejumlah dokter dan psikiater untuk menangani masyarakat yang memerlukan perawatan pemulihan trauma.
Posko itu merupakan tindak lanjut PSSI atas upaya pemulihan trauma yang disoroti Komnas HAM dalam pertemuan tersebut.
Selain membahas soal pemulihan trauma, Komnas HAM meminta keterangan dari Sonhadji, Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan alias Iwan Bule, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, dan Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto.
Objek keterangan yang diminta Komnas HAM antara lain soal hubungan PSSI dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) serta panitia pelaksana. Kemudian, dibahas pula terkait mekanisme penjadwalan pertandingan, hukuman, dan masalah penembakan gas air mata.
Sonhadji mengatakan, Komnas HAM mendesak PSSI untuk mampu menyelenggarakan pertandingan sepak bola yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh penonton setelah tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan terjadi Sabtu malam (1/10) usai laga klasik antara Arema FC dan Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3. Berdasarkan data terkini dari Polri, korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan mencapai 132 orang. (*)
Baca Juga:
PSSI Nyatakan Kunjungan FIFA Bukan untuk Investigasi Tragedi Kanjuruhan