Respons Irwan Mussry Usai Diperiksa KPK Irwan Mussry. (Foto: MP/Ponco)

MerahPutih.com - Pengusaha Irwan Mussry rampung menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat mantan pejabat Bea Cukai, Eko Darmanto.

Seusai diperiksa, suami dari Maia Estianty itu mengklaim pemeriksaan terhadap dirinya merupakan peristiwa lama. Namun, ia tai menjelaskan secara rinci terkait hal tersebut.

Baca Juga:

KPK Periksa Suami Maia Estianty Irwan Mussry Terkait Kasus Korupsi Bea Cukai

"Jadi perusahaan kami adalah perusahaan melakukan sistem. Jadi kami hanya memberikan keterangan, sementara itu dulu," kata Irwan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/9).

Irwan mengaku dirinya telah memberikan keterangan dengan baik kepada tim penyidik KPK. Ia menyerahkan sepenuhnya hasil pemeriksaan dirinya kepada lembaga antirasuah.

Baca Juga:

Usut Kasus Suap Hasbi Hasan, KPK Periksa Karo Hukum MA Sobandi

"Semua berjalan baik, saya hanya memberikan keterangan mengenai ini dan sisanya bisa memberikan keterangan kepada tim penyidik KPK, mungkin mereka yg akan memberikan keterangan," ujarnya.

Lebih lanjut Irwan menambahkan, pemeriksaan terhadap dirinya tak berkaitan dengan pembelian jam tangan mewah oleh Eko Darmanto.

"Ini hanya keterangan untuk beberapa hal yg lain. Jadi tidak ada berhubungan dengan pembelian jam, itu clear," pungkasnya. (Pon)

Baca Juga:

KPK Sebut Eks Bos Pertamina Karen Agustiawan Rugikan Negara Rp 2,1 Triliun

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
PDIP Akan Panggil Effendi Simbolon Imbas Pernyataan Dukung Prabowo
Indonesia
PDIP Akan Panggil Effendi Simbolon Imbas Pernyataan Dukung Prabowo

Semua kader harus satu arah mendukung bakal calon presiden dari PDIP yakni Ganjar Pranowo.

Korban Mutilasi di Sleman Diduga Dieksekusi di Kos Pelaku
Indonesia
Korban Mutilasi di Sleman Diduga Dieksekusi di Kos Pelaku

Endriadi mengatakan dari keterangan sementara dua pelaku mengeksekusi korban di kamar kos milik RD yang berada di Desa Triharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman.

Pemerintah Terus Buka Jalur Komunikasi Upayakan Penyelamatan Pilot Susi Air
Indonesia
Pemerintah Terus Buka Jalur Komunikasi Upayakan Penyelamatan Pilot Susi Air

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dengan tegas menolak tawaran bantuan Selandia Baru untuk mencari Mehrtens.

Respons Puan Soal Mimpi SBY Satu Kereta Bareng Jokowi dan Megawati
Indonesia
Respons Puan Soal Mimpi SBY Satu Kereta Bareng Jokowi dan Megawati

Mimpi SBY sebagai upaya bersama-sama para tokoh untuk membangun bangsa.

RS Indonesia Diserang Rudal Israel, 1 Orang Tenaga Medis Dikabarkan Meninggal
Dunia
RS Indonesia Diserang Rudal Israel, 1 Orang Tenaga Medis Dikabarkan Meninggal

Militer Israel telah menyatakan siap untuk berperang dan memobilisasi tentara-tentara cadangan.

PDIP Buka Peluang Duet Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024
Indonesia
PDIP Buka Peluang Duet Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024

PDI Perjuangan (PDIP) membuka peluang menduetkan bakal calon presiden yang diusungnya, Ganjar Pranowo dengan bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Cak Imin, Mahfud dan Khofifah Jadi Tokoh NU Paling Kompetitif untuk Pilpres 2024
Indonesia
Cak Imin, Mahfud dan Khofifah Jadi Tokoh NU Paling Kompetitif untuk Pilpres 2024

Survei SMRC pada Desember 2022 mengukur tingkat elektabilitas beberapa tokoh NU. Pertama adalah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin karena merupakan ketua partai dengan basis massa NU

KPK Tahan Lukas Enembe
Indonesia
KPK Tahan Lukas Enembe

Lukas ditahan selama 20 hari pertama di Rumah Tahanan (Rutan) Pomdam Jaya Guntur, Jakarta.

Jenderal Maruli Simanjuntak akan Fokus Benahi Persoalan di Papua
Indonesia
Jenderal Maruli Simanjuntak akan Fokus Benahi Persoalan di Papua

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak memiliki keinginan untuk menyelesaikan persoalan di Papua.

Kata Sekjen PDIP soal NasDem tak Diundang Jokowi ke Istana
Indonesia
Kata Sekjen PDIP soal NasDem tak Diundang Jokowi ke Istana

"Sehingga hal itulah yang juga harus dibaca, mengapa Bapak Presiden Jokowi di dalam pertemuan tersebut tidak mengundang dari Partai NasDem, tetapi sebagai sosok yang memang mengedepankan dialog, Pak Jokowi terbuka," kata Hasto.