MerahPutih.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka merespons soal maraknya impor pakaian besar atau thrifting di Kota Solo yang tengah marak dalam beberapa tahun terakhir.
Bahkan, bisnis ini sempat disinggung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Kota Bengawan akhir pekan kemarin.
Baca Juga
Cara Cegah Diri Sendiri Agar Tidak Beli Baju secara Implusif
"Beliau (Jokowi) menyoroti soal itu. Kita langsung tindak lanjuti," kata Gibran, Kamis (16/3).
Menurutnya, bisnis baju bekas impor ini justru akan mematikan industri lokal. Saat ini, pemerintah pusat tengah menggodok aturan mengenai bisnis barang bekas impor ini.
”Kita tunggu saja regulasinya seperti apa,” kata Gibran.
Baca Juga
Berdasarkan pantauan MerahPutih.com, bisnis thrifting di Solo cukup besar. Bahkan untuk area Solo, ada beberapa titik yang menjadi jujukan
"Banyak pula pameran-pameran pakaian bekas ini yang diminati anak muda. Di Solo ini lumayan gede, nanti kita tunggu saja regulasinya seperti apa,” katanya.
Oleh karena itu, Gibran menilai harus ada kebijakan khusus soal ini.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah, Dewanto Kusuma Wibowo menyatakan industri thrifting ini sangat meresahkan.
"Keresahan ini sudah kita rasakan lama. Baru kali ini menjadi sorotan Presiden Jokowi Khususnya para pelaku UMKM karena mereka yang bersinggungan secara langsung,” ucap Dewanto.
Ia menyambut baik jika pemerintah pusat membuat regulasi untuk mengaturnya. Data ini merupakan data dari Badan per tahun 2022 data impor baju bekas mencapai 607,6 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Kami para pelaku industri tekstil bisa lega, ada harapan ke depan yang bisa digarap secara optimal untuk pasar lokal. Jadi memang pasar lokal sekarang sudah dipenuhi dengan barang-barang impor," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga