Buat Resolusi untuk lebih Berani di Tahun 2022

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 14 Januari 2022
Buat Resolusi untuk lebih Berani di Tahun 2022
Nilai yang membentuk tujuan perjalanan. (Foto: Unsplash/Brooke Cagle)

MEMASUKI usia akhir 20-an, kebanyakan orang mengalami quarter life crisis. Ini membuat sebagian orang sulit untuk membuat keputusan yang baik dalam hidup. Ada rasa takut salah atau dihakimi.

Begitu banyak pilihan dan informasi, seolah-olah pertanyaan ‘bagaimana-jika’ sudah menempel di kepala, dan mempertanyakan apakah kita telah melakukannya dengan benar. Memikirkannya tidak akan mengubah apapun, justru kita harus memperkuat narasi kalau kamu sedang dalam misi untuk mendaki ke puncak kesuksesan. Mulailah dengan melakukan hal-hal kecil menurut psychologytoday.

Baca Juga:

Mengenal Istilah 'Pick Me Girl' dan Ciri-Cirinya


Kebebasan dalam bertindak

nilai
Menyiratkan tindakan, mendorong kita untuk mengembangkan dan mengejar apa yang penting. (Foto: freepik.com/pikisuperstar)

Di sinilah nilai-nilai kita membebaskan kita. Seperti dikutip dari psychologytoday, kata 'nilai' berasal dari akar kata Latin yang berarti 'layak dan kuat'. Ini menyiratkan tindakan, mendorong kita untuk mengembangkan dan mengejar apa yang penting. Nilai-nilai kita tidak hanya membentuk pilihan yang kita buat dari hari ke hari, tetapi juga apa yang kita inginkan dalam hidup kita secara lebih luas. Ini membuka cara hidup dan keberadaan yang lebih fleksibel, menyisakan lebih sedikit ruang untuk aturan kaku tentang apa yang harus kita lakukan, seperti apa yang dibutuhkan keluarga kita, atau bagaimana kita mendefinisikan kesuksesan.

Pahami isi tujuan

nilai
Bisa terasa mengecilkan hati ketika rencana tidak berjalan sebagaimana mestinya. (Foto: Pexels/Monstera)

Ketika kita mempertahankan pola pikir yang berorientasi pada tujuan dan berorientasi pada pencapaian yang ketat, bisa terasa mengecilkan hati ketika rencana tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau ketika kegagalan tak terhindarkan terjadi.

Tidak ada yang salah dengan memiliki tujuan, tetapi ketika kita mengejar tujuan demi mencapainya, atau hanya untuk memenuhi tujuan lain, sulit untuk merasa puas. Misalnya, jika kita mengejar gelar yang lebih tinggi atau kesempatan kerja baru hanya untuk merasa lebih baik tentang diri kita sendiri. Bisa jadi kita akan berakhir dengan perasaan hampa setelah itu semua diraih, atau mungkin tertekan dan putus asa jika tidak sesuai kenyataan. Akan selalu ada tujuan yang lebih tinggi dan lebih baik untuk dicapai, dan standar baru untuk dipenuhi.

Baca Juga:

Refleksi Kebohongan yang Kamu Tanamkan dalam Diri

Nilai

nilai
Nilai adalah kualitas dari sesuatu yang kita lakukan, bukan sesuatu yang kita miliki. (Foto: Pexels/Brett Sayles)

Berbeda dengan tujuan, nilai memberikan arah hidup yang lebih luas. Nilai-nilai melampaui tujuan individu, memungkinkan arah dan hasil yang lebih beragam dalam hidup. Nilai tidak macet saat tujuan tidak tercapai atau berhenti saat tujuan tercapai. Seperti yang dituliskan dalam psychologytoday, nilai adalah kualitas yang disengaja yang menggabungkan serangkaian momen menjadi jalan yang bermakna. Ini adalah kualitas tindakan yang berlangsung, bukan hal-hal tertentu. Tidak seperti tujuan individu, nilai adalah kualitas dari sesuatu yang kita lakukan, bukan sesuatu yang kita miliki atau hasil tertentu yang ingin dicapai.

Nilai membentuk kamu

nilai
Nilai-nilai itu dapat memberikan langkah-langkah praktis untuk menjaga kamu tetap pada jalurnya. (Foto: Pexels/Natasha Fernandez)

Nilai-nilai pasti akan membentuk tujuan kamu dan apa yang kamu pilih. Lalu menjadikan siapa kamu dan apa yang kamu hargai akan membentuk apa yang kamu lakukan. Ketika gagal, moral kamu akan menggerakkan untuk bertindak dengan kompetensi yang sesuai. Ketika kamu membiarkan nilai membentuk tujuan, nilai-nilai itu dapat memberikan langkah-langkah praktis untuk menjaga kamu tetap pada jalurnya.

Tujuan yang didorong oleh nilai tidak terjebak dalam kegagalan atau kebanggaan. Namun terus-menerus menggerakkan kamu menuju langkah-langkah yang dapat membentuk kehidupan, keluarga, serta komunitas dengan cara yang bermakna.

Jika kamu terjebak pada keragu-raguan, risiko, atau ketidakpastian, pertimbangkan nilai-nilai kamu sendiri dan bagaimana nilai-nilai itu akan menuntunmu. Entah itu keputusan, pengejaran, atau perjalanan sebelum kamu memungkinkan untuk menjalankan dan menjunjung tinggi nilai-nilai dengan cara yang otentik dan bermakna.
Jika demikian, cobalah dan jangan melihat ke belakang. Dalam banyak kasus, ketika kamu membiarkan nilai-nilai untuk memandu pilihan dan tindaka, tidak ada cara hidup yang benar atau salah. (Rey)

Baca Juga:

Warna Favoritmu Mengindikasi Kondisi Psikologis

#Lipsus Resolusi Refleksi Januari
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan