SETELAH resmi membayar biaya akuisisi Twitter, Elon Musk berencana untuk mengeluarkan surat PHK bagi banyak karyawan perusahaan di Twitter, demikian dilaporkaan The Verge, Sabtu (29/10). Tidak jelas berapa banyak pekerja yang akan terpengaruh oleh PHK itu, tetapi The Verge mengungkapkan bahwa ada beberapa departemen yang akan terpengaruh lebih parah daripada yang lain.
Laporan sebelumnya menunjukkan Musk ingin mengurangi tenaga kerja Twitter hingga 75 persen, meski ia dilaporkan memberi tahu karyawan kabar sebaliknya ketika dia tiba di kantor pusat perusahaan itu dengan membawa wastafel sungguhan pada Rabu.
Twitter saat ini memiliki sekitar 7.500 anggota staf, dan seperti dicatat New York Times, beberapa manajer telah diminta untuk membuat daftar karyawan yang harus dilepas. Namun, PHK diprediksi dapat terjadi sebelum 1 November, saat para karyawan akan menerima hibah saham Twitter.
Baca juga:
Elon Musk Berencana Mengembalikan Akun Twitter Donald Trump

Ada rumor yang beredar bahwa Musk tidak ingin memberikan saham Twitter kepada para karyawannya, sehingga PHK dianggap menjadi jalan terbaik untuk menghindari hal itu. Biasanya saham itu diberikan kepada para karyawan, dan mengambil porsi yang cukup besar dari gaji mereka.
Menurut The Verge, Musk mungkin tidak perlu membayar hibah berupa saham itu kepada para karyawanya jika mereka berhenti bekerja sebelum tenggat pemberian saham. Namun, Twitter belum memberikan tanggapan secara rinci mengenai rumor tersebut.
Musk sendiri telah menyelesaikan akuisisi Twitter senilai USD 44 miliar (Rp 684 triliun) pada Jumat (28/10), dan memecat banyak eksekutif, termasuk mantan CEO Parag Agrawal, kepala keuangan Ned Segal, dan kepala kebijakan Vijaya Gadde. Semua itu ia lakukan tepat setelah mengambil alih kepemilikan.
Baca juga:
Rencana Elon Musk Setelah Membeli Twitter

Miliarder itu pertama kali menawarkan untuk membeli Twitter kembali padaApril, dan kemudian berusaha untuk mundur dari kesepakatan sebelum berubah pikiran lagi awal bulan ini. Tidak sepenuhnya jelas tentang apa yang Musk rencanakan terhadap masa depan Twitter.
Namun, Musk menyatakan baru-baru ini bahwa ia ingin agar Twitter menjadi alun-alun kota digital umum, tempat berbagai keyakinan dapat diperdebatkan dengan cara yang sehat, tanpa menggunakan kekerasan. Musk memang seorang penganut kebebasan berbicara absolut.
Namun, keinginan dan rencananya terhadap masa depan Twitter itu malah membuat para pengguna khawatir tentang masa depan moderasi konten di platform itu. (waf)
Baca juga:
Elon Musk Masuk Jajaran Dewan Direksi Twitter