Renovasi Besar San Siro, Stadion Akan Lebih 'Hijau'

Leonard Leonard - Senin, 13 Juli 2020
Renovasi Besar San Siro, Stadion Akan Lebih 'Hijau'
Sebagai salah satu upaya menyelamatkan bangunan. (Foto: kiiky)

STADION San Siro, Italia akan segera melakukan renovasi besar. Proyek ini bertujuan untuk menyelamatkan bangunan sambil mengingat mereka yang kehilangan nyawa mereka karena COVID-19. Renovasi ini juga akan membuat markas Inter Milan dan AC Milan ini menjadi lebih 'hijau'.

Melansir laman Design Boom, Seorang arsitek asal Florence, Italia Angelo Renna mengusulkan untuk mengubah area tribun penonton menjadi teras hijau. Juga menanam 35.000 cupressus sempervirens di sepanjang dinding penahan baru.

Baca juga:

Desa Italia Ini Terendam di Bawah Air Selama Lebih Dari 25 Tahun

1
Area tribun penonton diusulkan menjadi teras hijau. (Foto: sceproject)

Cemara adalah pohon hias umum yang dibudidayakan selama ribuan tahun di seluruh wilayah Mediterania. Bentuk vertikal hijau gelap adalah ciri khas dari pemakaman dan ruang sakral, seperti simbol keabadian, atau lambang kehidupan setelah kematian. Mahkota yang rumit dan tebal dari spesies ini juga menyediakan habitat bagi burung, tupai, kadal, dan banyak hewan lainnya.

Proyek ini juga mengusulkan pembongkaran atap secara menyeluruh, memungkinkan cahaya alami dan curah hujan mengenai tanah. Program-program baru akan ditempatkan di bawah tribun: museum, pusat penelitian, ateliers untuk mahasiswa dan peneliti.

Di bagian bawah, bentuk cekung baru dari lapangan akan memungkinkan pengumpulan air hujan, menciptakan zona air (wadi). Air akan dikumpulkan di tangki bawah tanah dan digunakan kembali untuk irigasi dan pembersihan. Di saat hujan deras, daerah wadi akan tergenang air demi mendukung keanekaragaman hayati berbagai spesies flora dan fauna.

Baca juga:

Memacu Adrenalin di Atap Hotel 'Kota Motor' Italia

2
Berencana membongkar bagian atap keseluruhan. (Foto: archeyes)

Dengan hampir 80.000 kursi, San Siro adalah salah satu stadion terbesar dan paling penting di dunia. Konstruksi dimulai pada tahun 1926 di distrik pinggiran kota Milan bernama San Siro. Sang arsitek, Ulisse Stacchini, merancang stadion pribadi khusus sepak bola tanpa lintasan atletik. Ini menjadi ciri stadion Italia yang dibangun pada periode itu.

Sejak tahun 1948 hingga 1955, insinyur Armando Ronca dan Ferruccio Calzolari mengembangkan proyek untuk perluasan kedua stadion. Kapasitas stadion diperbanyak menjadi 60.000 kursi dan 25.000 spot berdiri.

Renovasi besar terakhir San Siro terjadi pada tahun 1987-1990 untuk piala dunia FIFA 1990 yang menghabiskan biaya sekitar Rp862 miliar. Kapasitasnya kembali ditingkatkan menjadi 85.000 penonton dan membangun penutup stadion.

Pintu masuk baru ke museum ditempatkan di bawah tribun. Museum akan mencerminkan kehidupan orang-orang selama pandemi COVID-19.

Saat ini, AC Milan dan Inter Milan telah meluncurkan upaya mereka untuk merobohkan stadion dan membangun rumah baru berkapasitas 60.000 di situs yang sama.

Menurut laporan yang baru-baru ini dirilis, properti bernama stadium stadion Giuseppe Meazza (San Siro) tidak memiliki minat budaya dan karenanya tidak termasuk dalam ketentuan perlindungan.

Meskipun persetujuan dari badan warisan Italia bukanlah keputusan akhir, itu bisa menjadi langkah penting menuju pembongkaran bangunan secara lengkap. (lgi)

Baca juga:

Plaza di Italia Ini Dirancang Sempurna untuk Pemberlakuan Jarak Sosial

#Stadion #Milan #San Siro Stadium #Italia
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Bagikan