MerahPutih.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut, pemerintah memiliki kewajiban melindungi setiap warganya, termasuk WNI eks simpatisan ISIS.
"Pemerintah punya kewajiban lindungi tiap warga negara. Kalau mereka ibaratnya tersesat karena doktrin tertentu seperti ISIS, ya harus dikembalikan karena mereka jadi korban propaganda ISIS," katanya kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Rabu (5/1).
Baca Juga:
Menurutnya, pemerintah harus memfasilitasi WNI eks anggota ISIS yang ingin kembali ke Indonesia. Pemerintah tidak boleh mengabaikan apalagi menyudutkan WNI tersebut.
Meski demikian, pemerintah diminta mempersiapkan secara matang prosedur pemulangan WNI eks simpatisan ISIS.
"Tentu ada protokol yang harus dijalani, semacam interogasi. Mereka harus dilihat apa yang terjadi, kronologi seperti apa, di-briefing kembali sebagai warga negara," ujar politikus Gerindra itu.

Fadli mengatakan, pemerintah harus mendata WNI eks anggota ISIS untuk mengetahui bagaimana posisi mereka. Dia menganggap bisa saja para WNI itu merupakan korban, baik korban propaganda atau perdagangan orang. Sangat mungkin ditemukan otak intelektualnya.
Baca Juga:
Eks Ketua MK Sarankan Jokowi Cabut Paspor WNI Bekas Anggota ISIS
Fadli akan mempertanyakan rencana pemulangan WNI tersebut ke Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Persiapan yang matang perlu dilakukan, jika rencana pemulangan direalisasikan pemerintah.
"Gimana rencana mereka terkait warga negara karena jumlahnya cukup banyak dan mungkin ada yang di bawah umur, sehingga harus ada treatment spesifik, dicek bagaimana mereka bisa sampai berada di sana," imbuhnya.
Saat ini, pemerintah tengah mematangkan rencana pemulangan WNI itu. Jika telah rampung, Fadli ingin pemerintah menjelaskan kepada masyarakat terkait hal ini.
Ia mengatakan, ada rencana lanjutan jika para WNI jadi dipulangkan. Apa saja yang akan dilakukan kepada WNI agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Assesment seperti apa, dan langkah-langkah road map untuk datangkan mereka kembali seperti apa, dan sikap pemerintah seperti apa," pungkasnya. (Knu)
Baca Juga:
Analis Intelijen Prediksi Pemulangan 600 Simpatisan ISIS Timbulkan Gejolak