Rempah Nikmat Kaya Manfaat

Dwi AstariniDwi Astarini - Sabtu, 14 September 2019
Rempah Nikmat Kaya Manfaat
Beragam rempah berkhasiat dihasilkan di tanah Indonesia. (foto: pixabay/monicore)

KEPULAUAN Indonesia kaya akan rempah. Cengkih, sahang (lada), pala, kayu manis, dan vanili ialah beberapa rempah yang berasal dari tanah Indonesia. Pada 2013 saja, sebanyak 310 ton aneka rempah dihasilkan Indonesia.

Rempah-rempah tersebut tak hanya dikonsumsi dalam negeri, tapi juga jadi komoditas primadona ekspor. Rasa dan aroma rempah yang khas membuat masakan menjadi lebih sedap. Namun, tak hanya bikin sedap, rempah juga punya khasiat tersembunyi. Berikut 6 rempah khas Nusantara yang punya manfaat baik untuk kesehatan.

BACA JUGA: Berkunjung ke Calon Ibu Kota? 6 Kuliner Ini Pasti Bikin Kamu Ngiler

1. Kayu Manis (Cinnamon)

kayu manis
Kayu manis bisa menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. (Foto: pixabay/stevepb)

Kayu manis merupakan salah satu rempah-rempah yang sangat sering dipakai untuk penambah rasa berbagai masakan dan minuman. Kayu manis mengandung cinnamaldehid yang digunakan untuk keperluan medis sebagai antibakteri atau antijamur.

Rempah beraroma khas ini juga mengandung antioksidan yang dapat membantu mengobati inflamasi pada tubuh dan menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida dalam darah. Sebuah penelitian mengungkapkan hubungan antara konsumsi kayu manis dan kesehatan jantung. Ternyata mengonsumsi kayu manis setidaknya 120 mg per hari dapat menaikkan kadar kolesterol baik dalam darah.

Penderita diabetes amat disarankan mengasup kayu manis karena rempah ini dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Studi tersebut membuktikan bahwa penderita diabetes yang mengonsumsi kayu manis mengalami penurunan gula darah puasa sebanyak 10% hingga 29%.

Mengonsumsi kayu manis amatlah mudah. Rempah yang dijual dalam bentuk kayu bergulung atau bubuk ini bisa kamu masukkan dalam olahan semur ataupun minuman seperti teh ataupun kopi. Bahkan, kamu juga bisa memasukkan kayu manis dalam resep cookies ataupun cake. Rasa dan aroma kayu manis yang manis legit akan membuat masakan jadi lebih sedap.

Takaran kayu manis yang baik untuk dikonsumsi sehari ialah setengah hingga dua sendok makan atau sekitar 1-6 gram.


2. Kunyit

kunyit
Kunyit melindungi dari radikal bebas. (foto: pixabay)

Jika membeli paket bumbu dapur, kamu pasti akan menemukan tanaman rimpang dengan warna kuning yang khas. Warna kuning yang pekat itulah yang membuat kunyit sering dijadikan sebagai pewarna berbagai makanan.

Ternyata warna kuning itu menandakan kunyit mengandung zat antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari efek radikal bebas dan mengurangi risiko terkena kanker. Selain itu, kunyit juga mengandung zat antiinflamasi, yaitu zat yang mengurangi kadar histamin dan meningkatkan kortisone alami dalam tubuh. Zat itu dapat membantu tubuh dalam mengangani inflamasi dan infeksi dalam tubuh.

Rimpang dengan rasa sedikit pahit dan hangat ini juga bisa menjaga kesehatan hati. Mengonsumsi kunyit dapat membantu metabolisme lemak dan meningkatkan pengeluaran bilirubin oleh kelenjar empedu. Hal ini baik untuk mencegah batu empedu dan dapat membantu mengobati penderita batu empedu. Selain itu, kunyit mengurangi gejala flu dan melancarkan pernapasan, mempercepat proses penyembuhan dan peningkatan stamina tubuh. Bagi yang bermasalah dengan persendian, kunyit bisa jadi solusi untuk masalah tersebut.

Lebih jauh, sebuah penelitian yang dilakukan pada kelinci yang mengalami aterosklerosis menunjukkan bahwa konsumsi kunyit pada kelinci tersebut dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa kunyit dapat menjauhkan kamu dari penyakit jantung dan diabetes yang amat terkait dengan kadar kolesterol. Kunyit juga memabntu menyembuhkan diare dan masalah organ pencernaan. Dalam jangka panjang, konsumsi kunyit menghambat pertumbuhan sel kanker dan tumor dalam tubuh.

Layaknya bumbu dapur yang umum ditemui di seluruh rumah orang Indonesia, kunyit banyak dijadikan campuran dalam bumbu masak, seperti dalam olahan kari, bumbu ayam goreng, bahkan untuk jamu.

3. Jahe

jahe
Rasa hangat jahe pas banget sebagai antimual. (foto: pixabay)

Sama seperti kunyit, jahe juga jamak ditemukan di dapur orang Indonesia. Tak hanya buat masak, jahe juga sering digunakan sebagai obat alternatif untuk mengobati berbagai penyakit. Hal itu salah satunya karena adanya kandungan gingerol yang bermanfaat mengatasi berbagai penyakit akibat peradangan.

Banyak penelitian yang sudah membuktikan bahwa jahe baik untuk mengobati gejala mual, termasuk gejala mual yang muncul pada ibu hamil, penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi, dan mabuk laut. Jahe juga bermanfaat sebagai antiinflamasi dan dapat mengurangi rasa nyeri yang muncul pada tubuh.

Penelitian lain membuktikan bahwa jahe memiliki peran yang sama seperti aspirin ketika terjadi inflamasi pada tubuh. Menggabungkan jahe, kayu manis, dan minyak wijen bahkan bisa mengurangi nyeri dan ketegangan otot, sama seperti kerja aspirin atau ibuprofen yang dipakai untuk mengurangi nyeri.

Selain manfaat tersebut, jahe juga jamak digunakan sebagai pereda gejala batuk, flu, dan masalah pencernaan seperti kembung dan berangin. Rasa hangat dan karakter rasa jahe yang kuat bahkan bisa menenangkan pikiran kamu lo.

Cara mengasup jahe amat mudah. Tak hanya dicampurkan dalam berbagai masakan, jahe juga bisa dinikmati dengan menyeduhnya bersama teh. Belakangan bahkan banyak dijual susu jahe yang hangat dan pastinya berkhasiat buat tubuh.

4. Cengkih

cengkih
Cengkih mengobati sakit gigi dan gusi. (foto: pixabay)

Rempah satu ini berbentuk tangkai bunga kecil bergerombol yang berasal dari keluarga pohon Myrtaceae. Biasanya cengkih dipasarkan dalam bentuk kering.

Meskipun penelitian terkait dengan manfaat cengkih masih minim, banyak orang meyakini cengkih punya banyak manfaat buat kesehatan tubuh, semisal untuk mengobati sakit gigi dan gusi, bahkan luka pada mulut.

Penelitian yang diterbitkan di Journal of Dentistry menyebut bahwa cengkih dapat menjadi pengganti obat penahan rasa sakit, seperti benzocaine. Penelitian lain di Journal of Medical Microbiology menyatakan bahwa cengkih dapat menghambat pertumbuhan jamur. Bahkan, beberapa penelitian lain menyebutkan cengkih dapat mencegah ejakulasi dini pada pria.

Kamu bisa menambahkan cengkih pada olahan sup hangat. Rasanya jadi makin hangat, manfaatnya pun bertambah.

5. Pala

pala
Pala membantu mengatasi bau mulut yang menyengat. (foto: pixabay)

Pala adalah jenis rempah yang dihasilkan dari pohon pala (Myristica fragrans). Rempah ini merupakan tanaman asli Indonesia. Biji pala dipanen saat masih terbungkus dalam cangkang yang keras dan renyah.

Di dalam pala, terdapat kandungan myristicin dan maceligan yang diduga dapat menurunkan risiko terkena Alzheimer dan memperlambat penurunan kemampuan mengingat. Jika kamu enggak percaya diri dengan bau mulutmu, mengonsumsi pala dapat menjadi salah satu solusi. Mengonsumsi makanan yang mengandung pala dipercaya dapat mencegah bau mulut karena di dalam pala terdapat kandungan zat antibakteri. Itulah mengapa pala kadang juga digunakan untuk campuran pasta gigi dan obat kumur.

Sering digunakan sebagai bumbu tambahan dalam masakan, pala bermanfaat mengurangi rasa sakit atau nyeri pada tubuh, jadi zat antiinflamasi, dan membantu menyembuhkan artritis. Selain itu, pala juga berguna untuk membantu merangsang gerakan peristaltik pada usus dan memicu pengeluaran asam lambung yang dapat membantu proses pencernaan berjalan lebih cepat.

Biji pala biasanya ditambahkan dalam oalahan sup atau jenis masakan lain. Kamu juga bisa menambahkan pala bubuk dalam olahan minuman untuk mendapatkan khasiatnya.

6. Sahang (Lada) Hitam

lada hihtam
Lada menghambat penyerapan lemak oleh tubuh. (foto: pixabay)

Tanaman sahang (lada) banyak ditemui di Tanah Air. Komoditas lada Indonesia bahkan jadi favorit di mancanegara. Sebanyak 80% produksi sahang Nusantara diekspor ke luar negeri.

Tanaman lada tumbuh merambat pada pohon yang lebih tinggi dan kuat. Bunga putih pada tanaman lada baru akan muncul saat tanaman berusia tiga tahun. Dari tanaman itulah kemudian bisa dihasilkan lada putih dan lada hitam. Perbedaan keduanya terletak pada proses pemetikan dan pengolahan bijinya. Lada putih didapat dari pengolahan biji sahang tanpa kulit, sedangkan lada hitam didapat dari pemprosesan biji beserta kulitnya.

Baik lada hihtam maupun putih selalu digunakan dalam segala jenis masakan sebagai penyedap. Biasanya, dalam tumisan, lada putih dimasukkan ke dalam olahan bersama gula agar rasa masakan makin sedap.

Sementara itu, lada hitam banyak digunakan dalam olahan barbekyu. Biasanya dibalur atau dinikmati sebagai penyedap dalam olahan salad.

Kedua jenis sahang tersebut pastinya punya manfaat untuk tubuh, semisal membantu menurunkan tingkat kolesterol. Lada membantu tubuh dalam menghambat penyerapan kolesterol sehingga kadar lemak adlam tubuh pun jadi tak terlalu tinggi.


Penggunaan bumbu rempah dalam masakan lebih disarankan ketimbang menggunakan penyedap masakan. Pasalnya, rempah memberikan variasi dan kedalaman rasa bagi masakan. Yang pasti, rempah-rempah akan memberi manfaat kesehatan buat tubuh kamu. Jadi jangan ragu menambahkan rempah ke masakan kamu ya. (dwi)

BACA JUGA: Surga Makanan Laut Paling Dicari di Dunia, Ada Desa Nelayan Jimbaran

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan