Merahputih.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengajak tokoh agama khususnya para Ulama yang diyakini memegang peranan yang sangat penting untuk memberikan kesejukan. Terlebih radikalisme kerap mengatasnamakan agama sebagai dasar ideologi sehingga menuntut serta peran dari segenap tokoh agama dan para ulama.
''Termasuk pemikiran agama yang lurus sehingga buah pikiran provokasi, narasi kebencian dan kekerasan dapat teredam dengan baik," jelas Boy dalam keteranganya, Rabu (29/7).
Baca Juga
Segera Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fase Tiga, Pemerintah Prioritaskan 8 Provinsi
Boy melakukan kunjungan kerja ke Tasikmalaya dan Garut Jawa Barat pada Selasa(28/7), dengan agenda bersilaturahmi dengan beberapa pemuka agama dan tokoh masyarakat Tasikmalaya dan Garut serta mengunjungi sejumlah Pondok Pesantren di daerah tersebut.
Beberapa Ulama yang disambangi Kepala BNPT antara lain K.H. A. Bunyamin Ruhiat pimpinan Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, dan K,H. Zainal Mutaqin Pimpinan Pondok Pesantren An-Nur Garut.

Melalui pertemuan dengan kedua pemuka agama tersebut Boy membicarakan keseimbangan bernegara dan beragama yang merupakan amalan dari nilai-nilai Pancasila.
"Kesesatan dan gencarnya narasi yang beredar di tengah masyarakat apabila tanpa peran role model dalam hal ini tokoh agama yang baik dan benar dapat menjadi bibit perpecahan kesatuan bangsa," jelas mantan Kapolda Papua dan Banten ini.
Baca Juga
Boy yakin, para ulama memiliki keinginan yang sama yaitu perdamaian masyarakat beragama yang dapat hidup dengan harmonis antar satu sama lain khususnya di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia yang kaya kultur, ras, dan agama.
"Untuk mewujudkannya, bahaya dan ancaman radikal terorisme dari seluruh pihak dalam hal ini tokoh agama perlu merapatkan barisan sehingga penanggulangannya semakin kuat," sebut Jenderal Polisi berbintang tiga ini. (Knu)