Rebut Poso, TNI Terjunkan 3.222 Personel

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Sabtu, 21 Maret 2015
Rebut Poso, TNI Terjunkan 3.222 Personel
Panglima TNI Jendral Moeldoko meninjau kesiapan ribuan personel PPRC yang akan dikirmkan ke Poso, Sulawesi Tengah. Mereka akan kembali merebut kedaulatan NKTI dari ancaman Teroris. (Foto : Puspen TNI)

MerahPutih Nasional - Panglima TNI Jenderal Moeldoko meninjau latihan gabungan TNI yang beradal dari tiga matra (AD,AL, dan AU). Sebanyak 3.222 personel TNI yang tergabung dalam Pasukan Pemukul Rekasi Cepat (PPRC) dijadwalkan akan berlatih bersama mulai tanggal 22 hingga 31 Maret. Latihan dipusatkan di Wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. (Baca:Indonesia dan Amerika Sepakat Perangi ISIS)

Panglima TNI dalam pengarahannya menegaskan, harus dipahami bahwa latihan ini bersifat gabungan dan dengan jumlah personel yang besar, sehingga harus dilaksanakan sebaik-baiknya untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI dalam menguji konsep operasi dan menguji kemampuan serta keterampilan satuan PPRC TNI. (Baca:Minat Gabung dengan TNI? Penuhi Tiga Syarat)

“Kepada para penyelenggara dan pelaku latihan agar latihan ini dilaksanakan dengan cermat dalam pelaksanaan operasi taktis, agar benar-benar sesuai prosedur yang berlaku dalam latihan," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam siaran resmi Puspen TNI kepada redaksi, Sabtu (21/3). (Baca:TNI: WNI Jadi Tentara Asing Harus Diwaspadai)

Ditepi lain, Panglima PPRC TNI Mayjen TNI Bambang Haryanto yang kesehariannya menjabat sebagai Panglima Divisi-2/Kostrad, bertempat di Gedung PPRC Markas Divisi-2/Kostrad, Malang, Jawa Timur menjelaskan tema latihan gabungan PPRC adalah “PPRC TNI melaksanakan Operasi Militer untuk Perang (OMP) dengan melaksanakan penindakan awal untuk menghancurkan agresor guna merebut kembali Poso Sulteng dalam rangka mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI”. (Baca:Panglima TNI Lakukan Sidak di Grup 1 Kopassus)

Mayjen TNI Bambang Haryanto menjelaskan adapun tujuan Latihan PPRC TNI yaitu: Pertama, melatih keterampilan unsur pimpinan dan pembantu pimpinan dalam menyusun konsep operasi melalui prosedur hubungan Komandan dan Staf. Kedua, menguji konsep operasi sebagai hasil dari proses pengambilan keputusan Komandan PPRC TNI dan Staf dalam rangka mengantisipasi dan merespon kemungkinan kontijensi di wilayah tertentu. (Baca:Menhan: Jika Terjadi Perang, Indonesia Hanya Bisa Bertahan 3 Hari)

"Ketiga, menguji kemampuan dan keterampilan satuan PPRC TNI dalam melaksanakan tindakan awal terhadap kontijensi yang timbul di wilayah sesuai Rencana Operasi yang disusun," kata Jenderal Bintang dua tersebut dilokasi serupa saat memberikan arahan kepada ribuan prajurit TNI.

Turut mendampingi Panglima TNI dalam acara tersebut, Wakasad Letjen TNI M. Munir, Pangkostrad Letjen TNI Mulyono, Dansesko TNI Letjen TNI Sonny Wijaya dan para Asisten Panglima TNI serta Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya. (bhd)

#Poso #Kostrad #Mayjen TNI Bambang Haryanto #Pasukan Pemukul Reaksi Cepat #Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko
Bagikan
Bagikan